Rabu, 13 Januari 2016

Happy birthday hyunnie..

Suasana dorm snsd itu masih ramai meskipun hari sudah terlampau larut. Yoona mengaku pada kekasihnya ,seohyun, tidak pulang kerumah malam ini karena ada suatu pekerjaan, namun sebenarnya ia tengah berada di dorm snsd untuk berkonsultasi.

"Eotthoke eonni?? Aku kesini untuk meminta saran apa yang harus aku lakukan di ulang tahun seohyun lusa. Kalian justru terus mengajakku bercanda." Keluh yoona pada 3 eonni nya yang berperan sebagai seobang itu.

"Eeei, kami tidak bercanda yoong. Memang itu bagus untuk kau berikan pada wifey, melakukannya untuk pertama kali di hari ulang tahun. Itu akan berkesan untuknya" jawab kid leader pada dongsaengnya itu sambil sedikit menahan tawa.

"Tapi hyunnie itu masih polos eonni"

"Kalian berdua memang masih sama sama polos. Justru itu, akan membantu untuk kedepannya jika ingin melakukan 'itu' lagi" jawab yuri yang sedang memasang muka yadongnya di depan wajah yoona.

"YA!! Sungguh salah aku datang pada kalian." Yoona bergegas pergi meninggalkan mereka yang kini tertawa terbahak bahak itu.

"Ada apa ribut sekali taetae. Yoona-ya? Kau disini?" Tiffany datang dari kamarnya seolah malaikat penyejuk yoona yang kini mulai berlari kearahnya.

"Fany eonni, besok lusa ulang tahun hyunnie. Apa yang harus aku berikan, kau mungkin lebih mengerti sesuatu yang baik di bandingkan mereka" hardik yoona sambil menunjukan tatapan tajam pada ke taeyulsoohyo itu.

"Aiish, mereka pasti menyarankan sesuatu yang tidak pantas dilakukan kau dan joohyun?" Tanya tiffany sedikit kesal.  "Mari ikut eonni, kita bicara di meja makan"

.

"Jadi apa eonni yang harus ku berikan padanya?" Yoona yang tak sabar pun langsung menodongkan pertanyaan pada eonni nya itu.

"Sebagai seorang yang berlaku sebagai wifey nya dalam hubungan kalian ini. Seohyun akan menyukai sesuatu yang manis."

"Kue?!" Potong yoona Tanpa mendengar kelanjutan tiffany. "Ishh, dengarkan eonni dulu. Bukan begitu ,maksudnya yang romantis. Yang berkesan."

"Yaa! First time itu berkesan ppany.."
"Taetae!!! Kka yo!"
"Animnida!! Aku akan disini mendengarkan kalian." Taeyeon dan tiffany sempat beargumen sedikit dan berakhir dengan kemenangan taeyeon  yang kini melipat tangannya di depan dada.

"Iish, jangan perdulikan dia yoong. Begini, misalkan berikan dia sesuatu seperti bunga, atau apapun itu yang membuatnya terkesan"

"Ya ppany. Itu sudah terlalu biasa. Yoona bahkan bisa saja membelikannya bunga setiap hari setiap saat. Betul tidak yoong?" Cela taeyeon membuat tiffany geram.

"Tapi "do it" bukan hal yang tepat taeyeon ah!"  . "Ani ppany, itu tepat mereka bisa belajar juga. Jarang jarang aku gampang merestui yoona menyentuh anakku segampang ini. Kau dulu mencium hyunnie saja tak akan ku biarkan. Kini aku membiarkan mu melakukan lebih yoona-ya??" Jelas taeyeon yang jelas tak mau kalah dan mulai berlaku sebagai ayah virtual seohyun.

"Berhenti!!!!" Teriak yoona mendatangkan semua penghuni dorm.

"Yoong! Kau pikir ini jam berapa eoh?" Sooyoung serasa ingin tersedak saat meminum cola nya tadi kala mendengar teriakan yoona.

"Maaf eonni, tapi ini sungguh menyebalkan. Aku tak mendapat solusi dari kalian semua. Maksudku sebenarnya aku sudah menyiapkan kado yang sangat istimewa untuk hyunnie. Tapi aku sangatlah bingung bagaimana cara memberikannya. Hanya itu saja."

"Memang apa yang ingin kau berikan im yoona?" Tanya hyoyeon yang matanya sudah setengah terpejam. (?)

"Agency akan mengumumkan putus hubungan antara aku dan seung gi oppa."

"Mwo?!!!"

.

"Sepi sekali rasanya tak ada yoona eonni" seohyun berujar sambil merapatkan selimutnya.

Biasanya malam begini ia selalu tidur dalam dekapan kekasihnya itu. 'Lusa adalah ulang tahunku, apa yang akan yoona eonni berikan? Barang special apakah itu?' Ujar seohyun dalam hatinya.
Ya, dia teringat dengan ucapan yoona di hari valentine itu. "Akan ada yang lebih special di ulang tahun mu nanti .." Kira kira apakah itu?

"Kenapa aku harus memikirkannya, akan jadi tak menyenangkan saat menerima nya bila aku sudah menebak nebak apa itu. Sebaiknya aku tidur." Baru saja seohyun akan terlelap namun suara pintu terbuka mengejutkannya.

Ternyata yoona pulang. "Aku pulang hyunnie." Ucap yoona yang tau bahwa seohyun memang belum tertidur. "Wasseo eonni? Katanya kau tak akan pulang?" Tanya seohyun yang kini sudah berada di posisi duduk di atas ranjang.

"Aniyo, aku memilih pulang , aku tak ingin membuat hyunnie ku sendirian" ucap yoona yang langsung menjatuhkan dirinya di ranjang dan tidur di paha seohyun yang kini tersipu malu.

'Apa itu memang harus benar benar aku lakukan?'

.
Beberapa saat lalu sebelum yoona pulang ke rumahnya

"Kau sedang tidak bercanda kan im yoona??!" Yuri yang terkejut setengah mati kini tengah menunjuk nunjuk yoona. "Ani, agency benar benar sudah memberitahuku akan hal ini sejak awal tahun, namun sengaja akan di umumkan menjelang promosi mini album kita eonnideul" jawab yoona dengan jelas.

"Jadikan pengumuman itu hadiah puncak yoong.." Tiffany kemudian berbicara. "Ku rasa tak ada salahnya melakukan hal 'itu' . Rangkaian kado bisa kau berikan di ulang tahunnya nanti. Tapi hal 'itu' pasti tak kan terlupakan. Kemudian beri tahu uri joohyun tentang putusnya kau dengan seunggi oppa."


.

Yoona POV

Kepalaku sangat sakit jika memikirkan ucapan fany eonni, dan saran dari ke empat manusia konyol itu. Apa aku harus menjalankan rencana mereka, dan rencana sunny eonni. Emm rencana sunny eonni, kurasa itu bagus juga.


.

Mendengar suara dari ruang makan dorm, sunny yang baru pulang langsung mengarah ke sana. "Ada apa ini? Ada yoona segala." Kini ia menarik kursi dan duduk menimbrung member nya yang lain.

"Eonni ya. Lusa ulang tahun uri hyunnie.. Dan aku punya kado special untuknya yaitu pengumuman putusnya aku dengan leeseunggi oleh agency" . "JINJAYOOO!!!"

"Bunny, telingaku sakit.. Jangan berteriak ini sudah larut" sooyoung mengeluh pada kekasihnya itu. "Mianhae.. Yoong kau tidak berbohong kan?"

"Untuk apa aku berbohong eonni.. Lihat lah mereka , mereka justru menyuruhku untuk melakukan .. Emm melakukann ishh apaya? Melakukan anuu lah.." Keluh yoona sambil menggaruk tengkuk nya.

Sunny bangkit dari duduknya. "Wahh siapa pencetusnya?!" Membuat semua orang takut dan seketika menunjuk ke kim taeyeon. "Kau hebat taeyeon-ah!!!" Ucap sunny mengacungkan kedua jempolnya. Yoona pun menganga begitu pula dengan member yang lain.

"Nahh lihat kan? Sekarang semua setuju yoong. Kau mau berbuat apalagi ?? Ikuti saja.. Cara tiffany bagus." Yuri yang kini mulai melanjutkan omongannya.

"Apa cara tiffany?" Tanya sunny yang kemudian di jelaskan lagi oleh tiffany nya sendiri.

"Iyaakkk!! Bagus. Tiffany benar yoong. Lakukan itu. Begini, besok kan kita libur sebelum lusa ada pesta ulang tahun seohyunnie. Ahh, besok kau bawa seohyun ke villa kita dekat danau ituu ,, ahh aku lupa namanya-,- kau minta antarkan lah manager oppa. Nah,, sesampainya disana pastikan itu malam hari.. Kau ajak seohyun menaiki perahu siapkan semua hal romantis besok pagi hingga siang. Lalu, tepat jam 10 kau bawa seohyun kembali ke villa dan mulai lakukan itu.. Ajak dia berbaring. Tatap matanya.. Cium bibirnya perlahan, lalu bawa dia larut dalam permainanmu.. Dan kemu-"

"Yaa sunny eonni,, cukupp cukup. Kau membuatku semakin gila. Aku pulang , akan ku pikirkan rencana dari mu ini.."


.

Author POV

"Eonni kau diam saja?" Seohyun mengejutkan lamunan yoona. "Ahh?? Ah-emm, iya kau bilang apa tadi chaggi?"

"Jadi aku bicara banyak tadi eonni tak mendengarnya? Kau menyebalkan. Apa yang kau pikirkan?" Rutuk seohyun yang memaksa yoona bangun dari posisi tidur di atas pahanya. "Aigoo, mianhae hyunnie, eonni hanya lelah, kau bilang apa tadi memang sayang?" Yoona menangkupkan kedua tangannya di pipi seohyun.

"Ani, aku hanya bercerita tentang hari ini saja. Membicarakan tentang pesta ulang tahunku lusa. Dan eonni.. Apa kau sungguh lelah? Lebih baik kita istirahat.." Seohyun hendak mengajak yoona kembali berbaring namun yoona mencegahnya. "Ani.. Aku ingin mendengar ceritamu, setidaknya menebus yang tadi." Ujar yoona sambil memasang senyum nya.

"Ceritaku tidak penting eonni, kau lebih penting. Lagi pun? Terlalu panjang dan melelahkan jika aku mengulangi ceritaku lagi. Kajja kita tidur, dan bersyukurlah besok kita libur, free jadwal." Balas seohyun yang juga dengan senyumnya dan penuh perhatiannya.

"Aku selalu merasa beruntung memilikimu. Saranghae hyunnie.." Ucap yoona sambil mengelus rambut seohyun yang tengah berusaha terlelap dalam dekapan eonni nya itu. "Emm.. Nado eonni, tidurlah ini sudah larut.."


.

Sinar matahari menyilaukan, membangungkan siapa saja yang terpapar olehnya. Wajah cantik seohyun yang tengah tertidur kelihatan terusik.


Seohyun POV

Emm, silau.. Harusnya aku tak merasakan silau, tubuh yoona eonni. Mataku langsung terbuka karena menyadari bahwa tak ada tubuh yang mendekapku dan melindungi ku dari sinar matahari.
Aku mulai bangun dan keluar kamar mencari yoona eonni. Namun nihil. Aku berlari menuju dapur untuk mencari memo darinya yang biasa di tempel di pintu kulkas dan benar saja.

Author POV

Seohyun mengambil memo itu dan membacanya sambil meneguk air minum yang baru di ambilnya.

'Aku pergi hyunnie, ada sesuatu yang mendesak. Maaf tak membangunkan mu. Nanti sore ku jemput di rumah, berdandanlah yang cantik. Ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan.

With love yoongdeer'

Seohyun tersenyum membaca memo yang di tulis oleh yoona. 'Kemana dia akan mengajakku?' Dada nya bergemuruh memikirkan hal hal yang mungkin di lakukan yoona. Mungkin saja untuk ulang tahunnya. Itu yang di pikirkannya.

"Sebaiknya aku mulai memilih baju agar tak bingung nanti.. Ohh aku harus pakai apa??"

.

Yoona POV

Aku baru saja membeli semua hal yang penting untuk malam ini, aku juga sudah menyiapkan rencana untuk besok, hadiah untuk seohyun yang sebenarnya.

Untung perjalanan tidak terlalu jauh jadi tidak begitu membuang buang waktu.


Author POV

Yoona dan manager nya telah tiba dan mulai mempersiapkan semuanya. Pertama mereka menghias kapal. Dan di teruskan dengan yang lain.

Disela kegiatan nya. Iphone yoona berdering.

Y : "Yoboseo?"
S: "eonni.. Aku harus pakai baju apa? Kita akan datang ke acara formal? Atau informal?"

Yoona tersenyum mendengar pertanyaan seohyun yang menurutnya benar benar cute.

Y : "menengah hyunnie, tidak terlalu formal tapi juga bukan informal. Pakailah sesuatu yang menawan,"
S : "apa kita harus memakai sesuatu yang serasi? Kita mau pergi kemana eonni."
Y : " hahaha andai kau ada di dekat ku sudah pasti aku akan gemas mencubit pipi mu., pakailah dress putih, karena nanti sore aku akan mengenakan baju senada. Haha, tapi jika itu perlu.."
S : "apa akan ada suatu acara?"
Y : "yaap, dan acara yang tak terlupakan, ini akan jadi special hyunnie, jangan menebak nebak. Cukup tunggu nanti sore jam 5 akan ku jemput."
S : "aahh, kita akan makan malam?? Upps aku tak boleh menebak hmmh.. Baiklah aku akan berdandan yang cantik untuk eonni jika ini memang special"
Y : "emm, see you chaggi, aku tutup ne?"
S : "ne eonni anyeong"

Selalu ada tingkah seohyun yang membuat yoona tak bisa berhenti tersenyum. "Ya yoona-ya??! Palli! Kalau kau hanya terus tersenyum disana ini tak akan selesai!!" Manager oppa nya kini tengah mencak mencak karena justru jadi dia yang mengerjakan banyak hal.

"Hahaha.. Mianhae oppa?"
Dan mereka mulai melanjutkan pekerjaan mereka. Setelah seohyun menelpon, yoona merasa semangatnya bertambah berkali kali lipat.

.

Jam menunjukkan pukul 3 sore dan yoona baru saja menyelesaikan semuanya. "Oppa, gomawo ne? Ayo antarkan aku ke dorm. Aku akan siap siap disana"

"Emmm.. Kau manusia yang membuat punggungku rasanya hancur berkeping keping.." Managernya kini tengah mengelus elus punggungnya yang akan copot dari sendinya itu.

"Hehehe.. Peace oppa (v) akan ku beri free makan dengan keluarga mu nanti.." Yoona mencoba untuk bernegosiasi. "Ahh.. Kajja oppa.. Nanti telat.."

Mereka pun langsung meluncur ke dorm snsd. Sekali lagi, karena tak terlalu jauh jadi hanya 30 menit hingga sampai kembali ke kota seoul, namun 10 menit untuk mencapai dorm nya.

Yoona POV

Ohh astaga, aku hanya punya satu jam. Setelah manager oppa telah memarkir dengan sempurna aku langsung turun dan berlari ke lift dan naik ke lantai dimana dorm snsd berada.

"Eonnideul!!!" Teriakku begitu masuk dorm yang kini terlihat ramai dengan eonni ku yang lengkap.

Author POV

"Yoona, kau hobby berteriak ya? Makin mirip dengan sica eomma mu.." Kata yuri yang terganggu oleh teriakan yoona.

"Ne.. Ne.. Apapun itu, eonnideul bantu aku berdandan palli!! Ini sudah jam 4. Baju ku sudah aku siapkan , bantu aku berdandan"

Tiffany dan sunny yang paling sergap pun langsung bangun dan berjalan ke arah yoona. "Ya yoong?? Nanti kau akan copot copot dan akan berantakan di ranjang, buat apa berdandan eoh?" . "KIM TAEYEON!!!" Ucapak taeyeon tadi di balas teriakan fany dan sunny. "Hahaha.. Kau ada ada saja taeyeon, kau membangungkan singa kalau begitu namanya.." Ejek sooyoung. Dan yang lainnya pun hanya bisa tertawa sementara taeyeon menunduk karena ketakutan.

Tiffany dan sunny langsung membawa yoona kekamar dan menyuruhnya untuk mandi dan berganti pakaian. "Akan ku kerahkan kemampuan make up kilatku." Ujar sunny semangat dan mulai melancarkan aksinya.

"Emm, kalau begitu aku yang akan menata rambutnya" balas tiffany.
20 menit berlalu dan mereka pun menyelesaikan misi ini. "Selesai yoong" . "Wahh yeoppo, gomapta eonni, aku pergi ne? Bye eonni" yoona langsung berlari dan menuju basement mengambil audy putihnya untuk di kendarai dan menjemput seohyun.

Seohyun POV

Sudah jam 5 kurang semoga yoona eonni tak terlambat. Sambil menunggunya aku terus memperhatikan diriku di cermin. Apa aku cantik? Hmmh, aku takut salah kostum. Ini terlalu royal kah atau terlalu casual? Aku takut yoona eonni tak suka.. Huuuh, sebenarnya akan kemana kita nanti. Sungguh tak sabar.

'Ktalk'

Smarphone ku baru saja berbunyi. Mungkin pesan dari yoona eonni.
'Hyunnie, aku sudah di depan, keluarlah kita berangkat'

Membaca pesan dari nya ini membuat ku langsung mengambil tas dan memakai heels ku. Dan bercermin sekali lagi. "Semoga aku menawan di depan yoona eonni"

Author POV

Yoona sudah menunggu di samping mobilnya. Dengan style yang lumayan ala 2Ny, dan baju pilihannya kaos putih pucat dan celana putih ketat panjang. Serta coat hitam. Boyish yah itulah karakternya malam ini. Ditambah dandanan simple ala sunny dan tatanan rambut tiffany yang membuat yoona kelihatan menawan.

Yoona menunggu sambil sesekali berkaca di spion audy nya. "Aiishh, hyunnie mana sih.." Setengah kesal yoona berjalan menuju rumahnya dan kekasihnya itu untuk menjemput seohyun. Walau kenyataannya dia memang sudah menjemput.

Yoona membuka pintu rumahnya dan ternyata bersamaan dengan seohyun. "Eohh? Eonni.."
Yoona eonni nya itu kini tengah terpaku melihat penampilan seohyun. "Kau?? Memanggil styler ya hyunnie? Neomu yepuda" dengan ekspresi yang tak bisa di bohongi yoona begitu terkagum.

Sesuai permintaan yoona, seohyun mengambil kemeja putih yang bahannya tidak terlalu tebal, dan rok hitam putih dengan make up natural feminime, serta tatanan rambut yang ia jepit ke belakang sedikit menambah kecantikannya.

"Sungguh? Ahh syukurlah, ku kira eonni tak akan suka.. Dan aku berdandan sendiri tentu saja. Aku senang eonni suka" senyum seohyun merekah meski muka nya sedikit merah karena malu oleh pujian yoona.

"Sesungguhnya kamu selalu membuat aku suka setiap saat kok hyunnie, kajja??" Yoona menawarkan lengannya dan langsung di gandeng seohyun.


.


Yoona menutup mata seohyun selama di perjalanan agar ia tidak tau kemana tujuan mereka sebenarnya. "Eonni, sampai berapa lama mataku akan di tutup, aku tak bisa melihat apapun." Keluh seohyun sambil menengok kearah dimana ia yakin disitulah yoona.

"Tak bisa melihat dengan mata, lihat dengan hati hyunnie sayang, ini kan agar semakin jadi kejutan"jawab yoona tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalanan depan.



.

Kini mereka sudah sampai di villa itu. "Nah hyunnie, kita sudah sampai" kata yoona turun dari mobil dan kemudian membantu seohyun. "Jinjja? Kita dimana?" Tanya seohyun.


Seohyun POV

Saat turun dari mobil, serasa ada kesejukan yang menerpa sebagian wajahku. "Eonni? Kita dimana? Sudah boleh kubuka?" Tanya ku hati hati pada yoona eonni. "Eiittss, nanti dulu, bila tiba saatnya aku yang akan membukakannya hyunnie"

Dia menuntunku pelan pelan, huuhh menyebalkan sekali harus jalan dengan mata tertutup begini. "Hati hati hyunnie. Banyak sekali anak tangga alami disini hahaha, kau bisa tersandung. Jalan pelan pelan dan gunakan instingmu" katanya yang masih merangkulku.

Ring

RING RING~

Author POV
Sepertinya ini bukan hari yang baik untuk gadis itu, gadis yang bernama im yoona yang kini sedang berjalan dengan malas menuju ke sekolahnya. “huuuft, kenapa sepagi ini aku harus mendengar teriakan yang memekakan telinga. huaaa" wajahnya seketika terlihat murung dan sedih. ‘ringring’yoona yang tadinya murung terlihat kaget mendengar suara bel sepeda disekitarnya. Matanya beredar menuju ke segala arah mencari dari mana bunyi sepeda itu berasal.
Yoona POV
Pagi ini aku malas sekali ke sekolah, appa dan eomma kembali bertengkar sungguh sangat tidak menyenangkan. ‘ringring’ eooh? Suara sepeda, dari mana? Aku berusaha mencari dari mana datangnya suara tersebut. “saya memesan susu murni bukan berperisa vanilla begini? Kau ini bagaimana?! Akan ku laporkan kepada boss mu” kulihat gadis itu sedikit tertegun dan bergegas mengangkat tangannya seperti meminta ampun “jeosonghamnida tuan, saya benar benar menyesal, saya akan menggantinya, tapi tolong jangan laporkan saya pada boss saya” dari jarak sekitar 7 meter dari tempat mereka aku masih bisa dengan jelas mendengar ucapan mereka. “eooh?!” aku sedikit tertegun mendengar ucapan gadis itu barusan. “kalau anda melaporkan saya pasa boss , aku bisa di pecat dan kehilangan pekerjaan. Aku butuh uang untuk membiayai hidupku dan hidup eomma ku tuan, tolonglah” mendengarnya aku sedikit berepati dalam hati.

Gee gee gee gee baby baby baby
Gee gee gee gee baby baby baby~

Aku lagi lagi terkejut dan kali ini aku terkejut oleh nada suara handphone ku sendiri. Dan kulihat nama sooyoung di layar Samsung galaxy s5 ku ini. Lalu ku lihat jam yang ikut tertera. Ku angkat telponnya dengan terburu buru.
“yak?!!! Kau dimana pabo! Ini sudah jam berapa? Kita bisa telat! Palliwaaa!!!”
teriakan sooyoung lewat sambungan telepon kami sungguh memekakan telinga. Segera ku tutup teleponnya dan bergegas berlari. Saat berlari aku melihat sekilas kearah yeoja tadi yang terlihat murung sambil menyiapkan sepeda nya. “yak imyoona ini sudah terlalu siang untuk memperhatikan hidup orang lain” aku menggerutu pada diriku sendiri dan mulai berlari. Hingga sampai aku pada halte bus.

-

"Ya! Kau ini kenapa yoong, melamun saja, ada wanita cantik di depanmu begini tak kau gubris" sooyoung menyenggol bahu yoona yang masih saja melamun. "Im yoona!" Teriak sooyoung di kuping nya.

"Ya! Youngi!!! Telingaku bisa peka nanti! Ada apa?" Jawab yoona sambil mengusap kupingnya yang terasa panas karena ulah sooyoung. "Di depanmu itu ada sepupu ku yang sangat cantik, tapi kamu tidak perhatian sekali.. Payah!"
Yoona seketika mengalihkan tatapannya kedepan dan melihat krystal jung di depannya.

"Kenapa? Aku sudah terlalu sering melihat dia eoh?, emm aku ada kelas 5 menit lagi aku duluan ya soo, mari nona jung" yoona langsung pergi tanpa dapat sooyoung cegah.
"Gwenchana, suatu hari dia pasti akan melihatmu dengan baik" kata sooyoung pada krystal yang terlihat sedikit sedih. "Gomawo eonni"

-

Yoona POV

Cantik. Cantik sekali, wajah yang polos, mata yang bening, dan suaranya. Sungguh.. "Hei yoong!" Suara yang sangat ku hapal mengejutkan dari lamunanku. Kwon yuri, teman ku sejak masih kecil. "Tumben datang lebih awal" kulihat dia datang bersama kekasihnya jung jessica. Yaps dia eonninya krystal. Tapi mereka tinggal berbeda rumah karena orangtua mereka yang cerai. "Hanya menghindari sesuatu" jawabku jujur. Yahh sebenarnya tadi hanya alasanku saja untuk tidak berlama lama di sekitar krystal.

Yuri mulai duduk di sebelahku dan di sampingnya ada jessica. Emm lebih baik aku tanyakan pada yuri soal yeoja tadi pagi. Dia juga tinggal dekat dengan rumah ku. Mungkin dia tau siapa yeoja itu. "Yul apa kau tau seorang yeoja penjual susu, umurnya kira kira setahun di bawah ku lah,seperti nya dia bekerja di tempat cho ahjussi."

"Siapa? Aku juga tidak tau. Setauku selama ini cho ahjussi tidak pernah mempekerjakan anak muda. Benarkan?" Emm benar juga, tapi akan ku cari tahu, sekarang lebih baik fokus dulu ke materi yang di berikan dosen.


Author POV




Minggu, 10 Januari 2016

FF YULHYUN/YOONHYUN - SQUARE LOVE PART 9


            Seohyun kembali terkejut dengan pertanyaan yuri barusan “apa yang eonni katakana? Tentu saja tidak” kata seohyun berusaha seolah olah ia tidak memikirkan yoona. “baiklah eonni percaya padamu” kata yuri mengecup puncak kepala seohyun dan menarik seohyun untuk tidur di pelukannya. “jaljja seo-ah?saranghae” ucap yuri “nado eonni” balas seohyun langsung memejamkan matanya dan menyusupkan wajahnya di lengkungan leher yuri untuk tidur.”aku tidak boleh memikirkan yoona eonni” kata seohyun dalam hati. “aku tau kau memikirkannya chaggiya. Jangan sampai usaha kita yang baru saja berhasil ini gagal hanya karena kau terlena oleh cinta sesaatnya. Aku harap itu seo-ah. Sekarang tidurlah” ucapan yuri membuat nya semakin merasa bersalah pada nya. ‘sebaiknya aku tidur’

OUR HARD LOVEs


‘PRAAK’ terlihat kim young min,  CEO dari agensi raksasa ‘SM entertainment membanting sebuah map ke atas meja di depan 8 gadis gadis yang kini tengah menunduk. “buka itu nona im yoona” titah young min lalu mengeraskan rahangnya. Yoona yang memang berada di depan map itu langsung membukanya perlahan, sementara ke 6 eonnie nya dan 1 dongsaengnya melihatnya penasaran. Yoona mengeluarkan isi dari map itu dan meletakkannya di atas meja. Terpampanglah fotonya dengan salah satu membernya. Adiknya. Yeojachingunya. Siapa lagi kalau bukan seohyun. Di foto itu terlihat yoona begitu perhatian pada seohyun saat hari live pertama mereka tanpa Jessica. “kau sudah lihat! Aku sudah memperingati mu im yoona! Dan seojoohyun!” teriak kimyoungmin pada 2 gadis yang kini duduk bersebelahan itu. Yoona memalingkan wajahnya sedangkan seohyun menunduk menahan tangis. “apakah perlu aku membuat seohyun dan yonghwa dalam satu settingan seperti kau dan lee seunggi?” Tanya youngmin pada yoona yang mulai menatapnya dengan sedikit terkejut, begitupun seohyun. “ti-tidak” dengan terbata yoona menjawab sementara seohyun sudah mulai menangis. Tiffany yang berada di sampingnya mengusap punggungnya untuk tetap tenang. “kalian jangan seperti eonni kalian yang sulit di atur itu! bisa kan! Kenapa sulit sekali untuk tidak menjaga jarak. Aku sudah cukup kewalahan menanggapi tentang kabar miring soal hubungan ‘menyimpang’ kalian.” Mereka semua tau siapa yang sulit di atur itu. yap. Taeyeon dan tiffany. Serta yuri dan Jessica.
“susah payah aku menjalankan rekayasa dan membuat hubungan untuk tiffany dan nickhun kalau sekarang malah memilih putus. Sia sia juga aku membuat scandal taeyeon dan baekhyun. Haish! Kalian itu artis yang menyulitkan. Kalau saja kalian bukan penghasil uang banyak untuk agensi kita. Mana mungkin aku mempertahankan kalian. Yuri dan Jessica juga. Tak ada habisnya membuat kesempatan bermesraan di depan public. Dan kalian tau sekarang akibatnya? Tak ada jalan lain selain mengeluarkan Jessica. Untung sebelum keluar aku sudah memperpanjang kontraknya. Jadi dia tidak bisa keluar dari SM’ent sampai kontrak habis. Dan masih bisa menghasilkan uang. Sekarang lihat pasangan muda kita ini.. hahaha! Kecil kecil saja sok bermesraan. Aku tidak melarang kalian berhubungan di belakang kamera. Tapi tolong jangan memperlihatkan semuanya di depan kamera! Mengerti?!” mereka terus tersentak dengan ucapan yang young min lontarkan. “tidak bisakah kalian tetap bersikap biasa seperti sooyoung dan sunny misalnya? Mereka itu menunjukan hal yang sewajarnya pada halayak ramai seperti selayaknya teman,sahabat dan saudara. Berhenti lah saling menatap dan tersenyum penuh arti bila di depan kamera. Apa kalian mengerti?! Hasilkanlah uang yang banyak dengan mulus anak anak” lanjut youngmin. Semuanya hampir menangis. Tapi seohyun dan yuri lah yang telah menangis duluan sejak tadi. “tidak bisakah kau jangan hanya memikirkan uang? Kami juga butuh kebahagiaan. Toh mereka akan tetap menilai itu sebatas perhatian sesama member. Hubungan sisterly selayaknya. Hiks.. mereka juga mendukung saja apa yang kami lakukan dan tak seharusnya kau mendepak Jessica dari grup kami songsaemnim.” Yuri berhasil mengeluarkan suaranya setelah menguatkan dirinya. “mendukung semua? Iyaa.. itu untuk fans mu, bagaimana dengan haters mu? Kwon yuri! Uang itu penting sekarang, siapa yang akan memberi makan kalian? Perawatan kalian? Dan segala persiapan untuk single maupun album kalian? Pikirkan itu kwon yuri!! Dan yang lain juga” young min berjalan kelauar ruangan dan membanting pintu itu dengan keras. “sudah yul, tenangkan dirimu” taeyeon selaku leader menenangkan yuri yang juga membernya. Sementara seohyun sudah berada di pelukan yoona sekarang. “maafkan eonni ya hyunnie.. eonni tak mendengarkanmu. Seharusnya eonni mendengarkan mu untuk tidak melakukan perhatian sekecil apapun padamu di atas panggung. Maafkan eonni” sesekali yoona mengecup puncak kepala seohyun sambil terus menenangkannya.

Flashback on
021713
Para member SNSD sedang makan bersama di meja makan. Mereka semua menikmati makan sambil sesekali bertukar pertanyaan dan cerita.
bring the boys out~
Handphone taeyeon tiba tiba bordering menandakan ada nya pesan teks baru yang masuk. Taeyeon menaruh sendok dan garpu nya dan meraih ponselnya.
“eoh, kawan kawan, manager oppa bilang kita akan melaksanakan meeting dengan kim young min sebentar lagi. Satu jam kedepan oppa akan menjemput kita, ayo bersiap.” Kata taeyeon bangkit dari tempat duduknya dan membereskan piring member yang sudah selesai makan. “yaah, taeyeon ah. Aku masih belum selesai. Dan makanan enak ini masa kita sisakan? Harusnya ini kita habiskan.” Sooyoung sedikit memajukan bibirnya saat taeyeon dan tiffany mulai membereskan makanan. “youngie yaa.. jangan makan terus. Sudah ayo, ini psti penting jika sudah berhubungan dengan kim young min songsaemnim.” Kata sunny yang merupakan yeojachingu sooyoung.
Setelah semua siap mereka tinggal menunggu manager mereka datang menjemput. Sambil menunggu ada yang sambil menonton tv. Atau memakan cemilan. Tiba tiba bel dorm mereka berbunyi dan terlihat manager mereka melalui monitor. Yang artinya mereka harus segera berangkat.

                                                                        -----------------------

THE BET OF LOVE PART 3


WALL OF LOVE PART 3    

“dengar yul, tapi aku sungguh tidak menganggapmu lebih dari temanku, iya, aku menyukai gadis yang kau bilang penyendiri itu. Dan karena kau yang terus terusan menyukai ku sehingga membuat yoona murka. Sadarlah, yoona menyukaimu! Dan berhentilah mendekatiku!!! Aaarrghh!!”
Dengan spontan sooyoung melempar bola basket kearah yuri namun tentu saja tak sampai mengenai tubuh yuri. “yoo-yoong? Yoona menyukaiku?!”

PART 3
Seohyun dan yoona terus bergandengan tangan sampai ke tempat parkir. Saat sudah sampai yoona langsung membukakan pintu mobil nya untuk seohyun yang membuat seohyun lagi lagi tersipu oleh perbuatannya. Dan sekararang di tambah yoona memakaikan dirinya safety belt. Rasanya seohyun bisa merusak atap mobil yoona terbang kesana kemari. “rumahku di dekat seoul hospital.”kata seohyun
Dijalan tak henti hentinya yoona melakukan acting, dengan selalu menoleh ke seohyun dan melemparkan senyum cool nya. Seohyun yang salah tingkah berulang kali pula memalingkan wajahnya ke luar. “eoh, yo-yoong?” panggil seohyun yang masih terdengar kaku itu. “ada apa hyunnie?” jawab yoona. “emm, salah satu dari temanmu itu..” seohyun sedikit menjeda kata katanya. “emm, dia choi sooyoung bukan?” yoona sedikit menyungging senyum tipis di bibirnya. “ya, benar apa kau mengenalnya?” Tanya yoona sambil menoleh sebentar ke arah seohyun. “iya.. bukan kenal dekat hanya pernah kenal saja.. dan dia anak teman eomma ku” jawab seohyun yang kemudian memalingkan wajah nya keluar jendela.

Yoona POV
            Sooyoung? Anak teman eomma nya seohyun. Pantas dia bisa kenal dan dekat dengan yeoja sependiam ini. Tapi gaya nya bagus sekali. Modis, bahkan lebih modis dari yuri. Sayangnya dia pendiam, tapi kalau dia bisa semodis ini kemungkinan dia kaya.
“ahh, seohyun. Memang orang tua mu kerja apa? apa juga dalam bidang interior seperti eomma sooyoung?” Tanya ku padanya untuk menghilangkan penasaranku. “tidak, eomma ku punya perusahan yang bergerak di bidang fashion. Dan beberapa butik di korea selatan. Mereka itu berteman sejak junior HS” Benar dugaan ku dia kaya. Dan fashion, pantas dia modis. “pantas tampilanmu modis, casual menawan. Oh iya ngomong ngomong nama perusahan dan butik mu apa? ahjumma ku kebetulan juga bekerja di salah satu perusahan fashion.”. “SEO’S MODE” “hmmm, nanti akan ku Tanya ahjumma ku apa dia tau soal perusahan eomma mu itu. Lalu apamu?” Tanya ku lagi. “appa ku, dia kepala desain arsitektur di BUILDEST. Lalu yoong, pekerjaan orang tua mu apa?” appa nya ternyata satu pekerjaan dengan appa ku haha, “haha, entah kebetulan atau apa hyunnie. Appa ku juga seorang arsitek. Yah tapi karena umur nya yang semakin menua. Dia jadi di tempatkan sebagai sekrertaris dirut di BUILDEST juga. Eomma ku dia dosen di dongguk university.” Ku lihat dia sedikit terkejut mungkin karena tau kalau appa ku dan dia satu pekerjaan. “wahh, appaku pasti mengenal appa mu.”

Author POV

RING~ RING~


RING RING~

Author POV
Sepertinya ini bukan hari yang baik untuk gadis itu, gadis yang bernama im yoona yang kini sedang berjalan dengan malas menuju ke sekolahnya. “huuuft, kenapa sepagi ini aku harus mendengar teriakan yang memekakan telinga” wajahnya seketika terlihat murung dan sedih. ‘ringring’yoona yang tadinya murung terlihat kaget mendengar suara bel sepeda disekitarnya. Matanya beredar menuju ke segala arah mencari dari mana bunyi sepeda itu berasal.
Yoona POV
Pagi ini aku malas sekali ke sekolah, appa dan eomma kembali bertengkar sungguh sangat tidak menyenangkan. ‘ringring’ eooh? Suara sepeda, dari mana? Aku berusaha mencari dari mana datangnya suara tersebut. “saya memesan susu murni bukan berperisa vanilla begini? Kau ini bagaimana?! Akan ku laporkan kepada boss mu” kulihat gadis itu sedikit tertegun dan bergegas mengangkat tangannya seperti meminta ampun “jeosonghamnida tuan, saya benar benar menyesal, tapi tolong jangan laporkan saya pada boss saya” dari jarak sekitar 7 meter dari tempat mereka aku masih bisa dengan jelas mendengar ucapan mereka. “eooh?!” aku sedikit tertegun mendengar ucapan gadis itu barusan. “kalau kau melaporkanku pada boss ku,aku bisa di pecat dan kehilangan pekerjaan. Aku butuh uang untuk membiayai hidupku dan hidup eomma ku tuan, tolonglah” mendengarnya aku sedikit berepati dalam hati.

Gee gee gee gee baby baby baby
Gee gee gee gee baby baby baby~

Aku lagi lagi terkejut dan kali ini aku terkejut oleh nada suara handphone ku sendiri. Dan kulihat nama sooyoung di layar Samsung galaxy s5 ku ini. Lalu ku lihat jam yang ikut tertera. Ku angkat telponnya dengar terburu buru.
“yak?!!! Kau dimana pabo! Ini sudah jam berapa? Kita bisa telat! Palliwaaa!!!”
teriakan sooyoung lewat sambungan telepon kami sungguh memekakan telinga. Segera ku tutup teleponnya dan bergegas berlari. Saat berlari aku melihat sekilas kearah yeoja tadi yang terlihat murung sambil menyiapkan sepeda nya. “yak imyoona ini sudah terlalu siang untuk memperhatikan hidup orang lain” aku menggerutu pada diriku sendiri dan mulai berlari. Hingga sampai aku pada halte bus.

Author POV