Sabtu, 19 Maret 2016

School life - after school

School life - after school

Author POV

Seohyun kembali ke kelasnya sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. "Choggiyo.." Seru seohyun sebelum masuk ke dalam kelasnya. Dia lihat sudah ada guru sastra korea disana. "Dari mana saja anda nona seo joohyun? Anda sudah melewatkan satu jam pelajaran saya dan kudengar kau sudah pergi sejak jam istirahat? Artinya kau sudah melewatkan 1 jam pelajaran sebelumnya juga? Dari mana saja kau?"  Begitu masuk bukannya di persilahkan duduk seohyun justu di beri rentetan pertanyaan dari gurunya.

"Emm, maaf songsaemnim- emm saya.. Saya.."

'Tringg~ tring~'

Jawaban seohyun yang belum selesai terselamatkan oleh nada dering dari handphone milik guru seohyun itu.

"Yeobosseyo?"
"Eoh? Emm ne sajangnim"
"Ne"
"Anyeonghasemnika"

Guru itu menutup teleponnya dan memandang seohyun sebentar. "Duduklah."
Perkataan guru seohyun itu membuat seisi kelas terkejut termasuk seohyun. Seorang guru semenakutkan song jihyo memperbolehkan seohyun duduk begitu saja tanpa memperpanjang masalahnya.

"Ya! Kau dari mana saja seohyun? Nasib baik ibu song tidak memakan mu hidup hidup. Lalu, Yoona sunbae berbuat apa padamu?"

"Jiyeon, gwenchana, dia hanya- emm dia hanya memintaku menemaninya ke- ke perpustakaan." Jawab seohyun pada si pemberi pertanyaan yaitu jiyeon.

"Dia itu super playgirl, Seojoohyun. Ku dengar dia sering bergonta ganti pasangan. Ku dengar tak tanggung tanggung, pertemuan awal pun bisa saja dia mengajak mangsanya untuk melakukan itu." Jelas jiyeon membuat seohyun sedikit gerah.

"Aku tahu jiyeon-ah, gwenchana. Jangan khawatirkan aku." Jawab seohyun kemudian mencoba fokus pada pelajarannya.

"Terserah kau saja seohyun, yang penting aku sudah memperingatkanmu."

--------///-----///--------

'RINGGG~'

Bel pulang sekolah berbunyi menandakan berakhirnya jam belajar hari ini. "Seohyun? Mau pulang bersama?" Tanya jiyeon pada temannya itu.

"Emm.. Ani jiyeon-ah, ak-aku pulang sendiri saja. Masih ada yang.. Harus ku selesaikan." Jawab seohyun dan membuat jiyeon menggedikkan bahunya lalu kemudian pergi.

Kini tinggal seohyun sendiri di ruang kelasnya setelah temannya yang piket baru saja selesai melaksanakan tugasnya.

"Hyunnie kajja." Kata seseorang dari pintu membuat seohyun mendongakkan wajahnya dari sebelumnya mengerjakan sesuatu di bukunya.

"Emm." Jawab seohyun singkat kemudian mengemasi barang barang nya untuk di masukkan kedalam tas.

Di koridor yoona menggenggam tangan seohyun berjalan menuju ke parkiran dimana mobilnya berada.

"Masuklah.." Kata yoona setelah membukakan pintu untuk seohyun. "Gomawo" jawab seohyun dengan nada gugup.

Setelah yoona masuk kedalam mobilnya bukannya langsung menjalankan mobilnya untuk pulang. Yoona justru berdiam di dalam mobilnya membiarkan keheningan menyelubungi mobil yang menaunginya dan seohyun.

"Hyunnie, kaca mobil ini dari luar gelap loh?!" Kata yoona mulai meraba paha seohyun dan menyelusupkan tangannya ke selangkangan seohyun. "Emmh-"

Yoona kemudian pindah dari tempat duduk kemudi naik ke atas tubuh seohyun yang ada di sampingnya. Yoona menurunkan jok yang diduduki seohyun dan mencium bibirnya penuh hasrat. Dengan lebih berani, kini yoona meminta lidahnya masuk kedalam mulut seohyun. Mau tidak mau seohyun membiarkan yoona mengabsen seluruh bagian dalam rongga mulutnya dengan lidah yoona.

"Eungh~" lenguh seohyun saat beradu lidah dengan yoona. "Mwahhh~" hela mereka berdua saat melepaskan ciuman panjang dan bergairah itu.

Yoona melepaskan kancing seragam seohyun satu persatu. Lalu dengan cepat melepaskan bra seohyun dari bulatan besar yang dia punya.

Dengan sedikit terburu buru yoona pun menurunkan celana dalam seohyun. Yoona membenamkan wajahnya di gundukan besar seohyun itu dan mengisap nipple nya. "Eunghh~" lenguh seohyun tertahan sambil mencengkram sisi kanan dan kiri tempat duduknya. Tangan yoona mengelus perlahan missV seohyun. "Eooh~nih"

Mulut yoona masih terus bergantian mengisap nipple seohyun kanan dan kiri. Dengan tiba-tiba yoona memasukkan 2 jarinya kedalam lubang seohyun. "Aakh-" pekik seohyun dan mencengram bahu yoona. "Eonni emm lepas." Dengan sekuat tenaga seohyun mendorong yoona agar melepaskan semua tautannya ditubuh seohyun.

Berhasil melepas, seohyun dengan cepat memakai kembali celananya dan membenahi atasannya. "Waeyo hyunnie?" Tanya yoona kebingungan.

Tanpa menjawab seohyun membuka pintu mobil yoona dan keluar dari sana.    Begitu terkejut dengan tingkah seohyun, yoona kemudian lansung mengejarnya.

"Hyunnie!! Ya! Hyunnie!" Teriak yoona pada seohyun yang masih saja berlari kecil meninggalkan yoona di belakangnya.

"Hyunnie! Wae?!!" teriak yoona lagi pada seohyun yang berhasil dia tarik. Seohyun hanya diam saja dan memalingkan wajahnya dari yoona.

"Jawab seo joohyun!" Bentak yoona sambil mencengkram kedua lengan atas seohyun.

"Shh- appo eonni!" Pekik seohyun dengan nada tinggi berusaha melepaskan cengkraman tangan yoona.

"Wae?!! Kenapa kau pergi begitu?!" Tanya yoona lagi masih dengan nada tinggi.

"Kau- kau lancang! Lepaskan aku eonni! Ak- aku tak ingin berurusan denganmu lagi!" Ujar seohyun dengan lantang.

"Dengarkan aku! Kau! Sudah terlanjur masuk dalam hidup seorang im yoona! Dengan cara apapun, kau akan selalu menjadi milikku!" Balas yoona tak kalah lantangnya.

"Ada hak apa eonni bisa melakukan itu?! Kau pikir kau siapa sunbae!" Teriak seohyun di depan wajah yoona. Sementara yoona yang mendengar seohyun memanggilnya bukan lagi dengan sapaan eonni makin mencengkram bahunya.

"Appoyo!!!" Teriak yoona dan menghentakkan tangan yoona dengan sekuat tenaga sehingga cengkraman yoona berhasil lepas. Seohyun langsung berlari kembali meninggalkan yoona.

"SEO JOOHYUN!! Aku tahu bagaimana keluargamu!!! Berhenti!!!! Kembali atau ku buat hidupmu berantakan!!" Teriak yoona dengan sangat kencang membuat seohyun menghentikan langkahnya.

Yoona dengan perlahan mendekati seohyun yang berdiri tak terlalu jauh darinya.

"Kau, hanya seorang anak yang hidup dengan pas pasan, ayahmu menikah lagi dengan perempuan yang umurnya lebih tua tak jauh beda dari mu, dan ayahmu memilih tinggal bersama istri mudanya dan meninggalkan eomma mu dan kau tanpa status yang jelas. Tak pernah menafkahi dan menghidupimu dengan layak. Aku tau semua itu seojoohyun. Jika kau tak bisa mendengarkanku, akan ku buat bagaimanapun caranya agar kau mau mendengarkanku. Bahkan dengan menghancurkan hidupmu pun sangat mudah dapat aku lakukan. Ingat ini seohyun aku adalah im yoona." Ujar yoona tepat didepan wajah seohyun dengan lembut namun dengan penuh penekanan.

'Tes' setitik air mata seohyun jatuh di antara tubuhnya dan tubuh yoona yang berhimpitan. Bingung, itulah yang dirasakan seohyun. Ia mulai takut dengan kelakuan yoona yang mulai lewat batas. Seohyun tak ingin apapun masuk kedalam pintu dari segala yang seohyun punya dan seohyun jaga. Seohyun juga tak ingin hartanya itu di renggut begitu saja darinya.

Namun di satu sisi, seohyun lebih bingung dengan perkataan yoona yang tepat dan menohok dirinya. Dengan ancaman yang yoona berikan sukses membuat seohyun meneteskan air matanya.

"Jika kau tak menurut, bagaimana jika aku akan beritahu appaku untuk mengeluarkanmu dari sekolah? Dengan begitu eomma mu yang susah payah menyekolahkanmu akan amat sedih? Dan ka-"

"Baiklah! Aku akan mengikuti semua perkataanmu, perbuatanmu apapun itu. Tapi kumohon, beri aku waktu."  Kata seohyun memotong ucapan yoona.

"Waktu? Untuk apa?" Tanya yoona bingung. "Ak-aku belum siap untuk kau masuki seperti tadi. Aku hanya takut. Kumohon eonni." Ucap seohyun dengan menundukkan kepalanya.

"Hanya itu? Apa itu yang membuatmu pergi tadi? Mudah saja. Asal kau menurutiku mulai dari sekarang. Entahlah hyunnie, baru kali ini aku begitu menginginkan seseorang hingga seperti ini."

'chue~'

Kecup yoona di kening seohyun sekilas  setelah mengeluarkan pengakuan tentang apa yang ada dalam hatinya.

"Kajja pulang!" Ajak yoona dan menarik tangan seohyun menuju kembali ke mobilnya.

"Alamat rumahmu?" Tanya yoona saat mereka sudah berada di mobilnya. "Jalan saja eonni. Akan kutunjukkan jalannya."

>>>>>>>>


Jumat, 18 Maret 2016

School life - flashback

School life - flashback

"Aaaaaaaaahhhh~" setelah menghantarkan yeoja ini kepuncaknya aku menyuruhnya pergi meninggalkanku sendiri di ruang ganti ini.

Aku mulai mengancingkan baju ku yang di buka paksa olehnya. Main main, mana ada orang yang melihat tubuhku sebelumnya, ini malah di buka oleh yeoja yang tak begitu cantik seperti dia.

'Cklek'

Ku dengar ada suara pintu terbuka. Ah benar, bila yeoja itu pergi tentu saja pasti kuncinya akan dibuka. Siapa kira kira yang datang?

"Eoh? Gelap sekali? Kemana yang lain?" Kata seseorang yang kudengar adalah seorang wanita.

Ku lihat ia sedang membuka satu persatu kancing baju seragamnya. Tanpa dia sadari. Ada aku yang berada di sisi gelap ruangan ini tengah tersenyum miring memperhatikannya. 'Dia mainan baru im yoona' kata ku dalam hati.

"Apa kau butuh bantuan nona?" Yeoja itu terkejut mendapati seorang wanita kini berada di hadapannya.

Kemejanya yang tinggal di tanggalkan itu kemudian berusaha ia kancingkan kembali. Mungkin dia sudah tau aku kalau aku suka memainkan wanita. "Eittss! Kenapa? Kau mau berganti baju kan?" Aku mendekatinya dan menghentikan tangannya dengan tangan kananku. Sementara itu, tangan kiriku berusaha menanggalkan seragamnya.

"Biar ku bantu melepaskan bajumu." Kataku dengan lembut mencoba mendekatkan tubuhnya dengan tubuhku. "Ss-sunbae." Jemarinya mencengkram bahuku dan menahanku untuk dapat menggapai tengkuk kanannya.

"Hmm? Suara mu indah? Bagaimana ya kalau lenguhanmu, mungkinkah lebih indah?" Kataku menggodanya dan menghembuskan nafasku di sekitar telinga dan tengkuknya.

Kini aku mulai merasakan dia yang mulai memberontak dan berusaha mendorongku. Namun tentu saja tidak mudah untuk mengalahkan seorang him yoona.

"Lepaskan! Sunbae!! Emmmh~" untuk membungkam mulut lebarnya itu ku cium bibirnya saja. See? Lenguhannya indah , seindah suaranya.

Kemejanya yang setengah terbuka itu mulai ku turunkan perlahan sambil melirik kulihat name tagnya tanpa melepaskan ciumanku dan rengkuhanku untuk menahannya tetap tenang. 'Seo joo hyun'

Tangannya ini sepertinya suka sekali mencengkram bahu ku, bisa merah merah nanti begini caranya. Sepertinya dia mulai kehabisan nafas akibat ciumanku.

"Emmh ahh" helanya saat berhasil terlepas dari ciumanku ini.

"Kau cantik.. Hyunnie.." Kulihat dia sedikit terkejut mengetahui bahwa aku sudah tau namanya. "Bolehkan ku panggil begitu?" Tanyaku sambil meremas dada kirinya agak kencang. "Akkh~" pekiknya. Rasanya tak ingin memalingkan mataku dari wanita berwajah secantik dirinya.

"Pertanyaan itu harusnya di jawab, hyunnie.." Aku kembali meremas dada kirinya kali ini sambil menghembuskan nafasku di lehernya.

"Emmhh~" lenguhan itu, rasanya membuatku menginginkan lebih dari ini.

"Ehem?? Apakah itu artinya iya? Baiklah.." Kataku kemudian mencium lagi bibirnya secara lembut. Hmm pasif sekali yeoja ini tak bisa membalas. Dengan perlahan ku bawa ia ke matras yang tadi ku pakai dengan yeoja sebelumnya.

'Buk'

Ku jatuhkan tubuh kami berdua ke atas matras, dengan posisi aku yang menindihnya. Jangan bertanya kenapa sampai ada matras, ini bukan pertama kalinya aku menggunakan ruangan ini untuk menikmati mangsa, makanya aku menyuruh petugas sekolah menaruhnya di ruang ini. Toh, ruang ini kan ruang ganti olahraga, jadi tak akan terlalu mencurigakan. Apa yang tidak bisa dilakukan seorang im yoona? Hmh.

Dengan masih menautkan bibir kami berdua, tanganku dengan lihai menyelusup ke bagian punggung seohyun untuk mencari pengait branya.

'tek'

Setelah pengaitnya terlepas, langsung saja ku tarik bra nya dan terpampanglah keindahan yang sangat indah. Nipple nya pink im yoona!!!! :o Astaga, harta terindah yang pernah kupunya. Ya! Dia milikku. Harus menjadi milikku.

Penampilannya yang acak acakkan membuatku tak tahan. Dengan seragam yang masih menggantung di lengannya, dua buah dada yang menantang, nipple pink yang seolah berkilau, serta rok yang sedikit tersikap. Mimpi apa aku semalam? Dapat mainan limited edition begini.

Karena sudah sangat tak tahan aku lansung membenamkan wajahku di antara kedua buah dadanya. "Emmh~" kudengar ia sedikit menahan desahannya saat tanganku meremas kedua dadany sambil menyesap nya.

"Akh- em" dia menutupi mulutnya agar tak mengeluarkan suara apapun saat mulutku kini meraup salah satu nipplenya. "Don't hold it hyunnie"

Padahal aku penasaran dengan yang lebih dari sekedar lenguhan, tapi dia malah menahan desahan. Sayang sekali seojoohyun.

Sementara nipple nya yang sebelah sedang ku kulum, tanganku memilin nipple yang lain. "Aahh~ sunbae.. Mhhh"

Whahahahha im yoona kau berhasil, bahkan dia menyebut sunbae~ wakakak.

Tanganku yang menganggur ku arahkan untuk lebih menyikap roknya dan mulai mengelus missV nya dari luar celana dalamnya yang sudah basah. Sepertinya tak ada penolakkan

"Mhhh~ ahh haah~" desahannya indah sekali, lembut dan lemah. Bisakah aku bermain dengannya lagi setelah ini? Tanganku menggelitik bibis missV nya. Sementara mulutku belum berhenti mengulum nipple nya bergantian kanan dan kiri.

Tangannya ku kalungkan ke leherku, dan berefek semakin menempelnya tubuh kami satu sama lain dengan erat.  Tanganku masih setia mengelus missV nya dan kini ku beralih untuk mencium lehernya yang jenjang.

Harum. Satu kata untuk mendeskripsikan lekukan indah lehenya. Tangan kananku ku gunakan untuk meremas kedua dadanya bergantian, dan tangan kiriku ku gunakan untuk mengelus missV nya keatas ke bawah dengan sensual.

"Akkhhh~ emmh~ eungh~ ahh"

Desahan nya memenuhi ruangan ini, cengkramannya pada punggungku merupakan sinyal yang ku tau bahwa ia akan mencapai puncaknya sebentar lagi. Untuk menggodanya lebih aku menjilat daun telinganya kembali dan mengemutnya. Reaksinya adalah tubuhnya menggelinjang karena kegelian.

"Emmh sunbaeeh ~ eoohh~" yes yoona, dia menyebut nya lagi. "Yoona sunbaee~ ammh~ aaaaaaaaaaaaaah~" okeeey. Dia tau namaku wahahah. Dan kurasakan celananya basah kuyup akibat cairannya yang keluar. Peluh membasahi tubuh atasnya yang tebuka setengah.

Dengan mata sayu dia menatapku dan ku cium bibirnya lembut dengan perasaan. "Be my doll?" Tanyaku tanpa jawaban darinya. "Kuanggap kau mau."

Aku turun ke bawah tubuhnya dan menarik celana dalamnya lepas. "Ss-s- sunbae? Apa yang kau lakukan?" Pahanya ia apitkan untuk menutupi missV nya sehingga tak sempat ku lihat pemandangan indah itu.

"Celanamu basah. Oh iya panggil saja eonni biar lebih hormat kalau tak mau memanggilku yoona atau yoong." Kataku kemudian menurunkan roknya untuk menutupi bagian bawahnya yang telanjang itu.

Aku berbalik membelakanginya. Aku lepaskan celana dalamku dan memasangkannya untuknya. "Ken-kenapa eonni ? In-ini maksudnya apa?" Tanyanya kebingungan melihat aku yang mulai memasangkan celana dalamku ke tubuhnya.

"Celana dalammu basah. Kau tak mau kembali kekelas dengan celana basah itu kan?" Ujarku kemudian ku lebarkan pahanya perlahan. "Eon-eonni?" Kulihat wajahnya sedikit memerah dan dia memejamkan matanya.

Ku alihkan pandanganku dari wajahnya menuju segitiga surga yang dia punya. Indah, sangat indah, lebih indah dari milik siapapun. Mungkin dia akan jadi mainan permanent ku. "Indah sekali." Kataku dan menyentuhnya sebentar. "Emmh~" lenguhnya tertahan saat tangan dinginku menyentuh bibir missV nya secara langsung. Belum tepat waktunya.

Kunaikkan celana dalamku agar terpakai sempurna di pinggul nya. Kemudian ku bangunkan dari posisi tertidurnya menjadi duduk. Kupakaikan branya pelan pelan sambil menciumi lehernya. Badannya terasa sangat lemah sehingga harus ku rengkuh dengan sedikit erat. Setelah itu, ku kancingkan baju seragamnya dan merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Gomawo." Kataku kemudian memakai celana dalamnya yang basah itu. "Emmh." Uwaaww, sensasi hangat dan dingin dari celana dalamnya ini.

"Eonni? Ak-aku harus kembali ke kelas." Kata seohyun yang sudah berdiri di belakangku.

"Eoh? Iya, dan kau tenang saja, jam olahraga yang lewat tadi itu, tak akan bermasalah di absensimu. Pergilah." Ujar ku kemudian dengan sedikit ragu seohyun melangkah melewatiku ke pintu.

"Eoh, chankkaman hyunnie" aku menarik tangannya dan merengkuh pinggangnya. Ku cium bibirnya lembut dan dia membalas sedikit membuat ku tersenyum dalam ciuman ini.

Setelah beberapa saat akhirnya ku lepaskan ciuman yang memabukkan ini. "Just ready whenever i call you"

Selepas itu ku biarkan seohyun pergi dari ruang ganti ini. "Mudah sekali bagimu im yoona untuk menggaet banyak wanita."

>>>>>>

School life - what kind of relationship we are?

Author POV

"SUNBAE!! Yoona sunbae!!!" Teriakan semacam itu hampir setiap hari di dengar oleh wanita berparas cantik yang sedang berjalan di koridor sekolahnya.

Im yoona memasuki sebuah kelas dan menghampiri seorang yeoja dan menarik tangannya begitu saja. "Eo-eonni?!" Kejut yeoja itu.

"Wahh lihat, yoona sunbae menarik tangan seohyun." Teriak fans fans yoona melihat nya menarik tangan yeoja di sampingnya yaitu seohyun.

"Ada apa dengan mereka?"

"Apa mereka berpacaran?!"

"Beruntung sekali seohyun?!!"

"Mereka mau kemana?!"

Para fans yoona itu masih berisik dan berkomat kamit tidak jelas, bahkan ada yang berjalan mengikuti yoona dan seohyun di belakang.

"Stop! Maaf ini privasi, bisakah kalian pergi dan tidak mengikutiku?"  Yoona berbalik dan berkata demikian kepada orang orang yang mengikutinya. Dengan wajah terpaksa orang orang itupun pergi meninggalkan yoona dan seohyun. Yoona kembali menarik tangan seohyun menuju ke ruang perawatan.

"Kau sudah mengosongkan tempat ini songsaenim?" Tanya yoona pada penjaga ruangan itu. Bagi anak dari pemilik sekolah ini sekaligus pengalir dana terbesar untuk keberlangsungan yang ada di sekolah, mudah bagi yoona untuk memerintahkan hal hal demikian kepada penghuni sekolahan ini.

"Sudah, tidak ada lagi pasien." Jawab perawat itu dan langsung pergi dari ruangan tanpa disuruh utuk meninggalkan yoona dan seohyun.

Sepeninggalan perawat itu, yoona menuju ke pintu dan menguncinya lalu kembali lagi mendekati seohyun yang tengah menunduk. "Say my name like yesterday hyunnie." Kata yoona dan mencium leher seohyun perlahan. "Mmhh.." Berusaha menahan desahannya seohyun mencengkram bahu yoona.

Ini bukan hal yang biasa mereka lakukan, baru 3 kali tepatnya mereka melakukan ini dan ini bermula dari sebuah ketidaksengajaan.

"Eohh- eonni.." Pekik seohyun saat tangan yoona mulai jahil dan menelusup kedalam rok seragamnya .Yoona melakukan itu dalam posisi mereka yang masih berdiri dan mencium bibir seohyun dalam, melumatnya seolah olah barang itu hanya miliknya. Merasa sedikit lelah, yoona mendorong seohyun dan membawanya ke bed rawat yang ada di ruangan itu.

"Em-" lagi lagi seohyun dibuat memekik karena yoona. Diatas kasur yoona mulai meremas dada seohyun lumayan keras. Tak puas hanya melakukannya dari balik seragam. Yoona membuka almamater yang dikenakan seohyun dan membuka sekaligus baju seragamnya. Kini terpampanglah dua buah gundukan besar dan indah di depan mata yoona yang masih terbungkus bra hitam.

Yoona mencium bibir seohyun kembali, sambil mengelus perut rata seohyun yang tak berlapis pakaian lagi. "Mmhh" desahan tertahan ciuman keluar dari mulut seohyun. "Emhh ahh" seohyun mendorong bahu yoona karena merasa kehabisan nafas. "Eohhnni" yoona menurunkan ciumannya ke leher seohyun sambil tangannya yang berusaha melepas pengait bra seohyun. 'Tek' senyum miring keluar di wajah yoona merasa puas bra seohyun telah terlepas. Ia menariknya dan langsung memijat payudara seohyun berirama. "Aahh~" desahan seohyun keluar saat yoona meletakkan mulutnya dan mengemut nipple kiri seohyun.

Tangannya memainkan payudara lainnya yang tidak boleh menganggur itu. "Aaammh" seohyun mengeluarkan desahannya terus menerus merasakan nikmat dari servise yang diberikan yoona. Belum sampai disana. Tangan yoona mulai menyikap rok seohyun dan mengelus miss v seohyun dari luar underware nya. "Yaass! Aah~ emmh~" Yoona mempercepat elusannya di kemaluan seohyun membuat seohyun merasa dimabuk kepayang dan terus mengeluarkan desahan indahnya.

Bosan dengan bua buah dada seohyun, yoona mulai menurunkan ciumannya. Ia mencium paha seohyun secara eksotis tanpa menghentikan elusan tangannya. "eonni..akhhakuuh" mengerti maksud seohyun yoona mempercepat lagi elusan tangannya itu seolah menggelitik bibir missV seohyun untuk segera ejakulasi.

"Aakuuuhh.." Desahan seohyun tak tertahankan, ia meremas sprei kasur perawatan itu. "Say my name hyunnie.. Say my name."

"Emmhh~ eonni.. Ahhh.. Yoona eonnIiii aahhhhhhhhaaahh" desahan panjang itu menghantarkan seohyun menuju titik ternikmat dalam hidupnya. Celana dalamnya yang telah basah makin basah akibat cairan cintanya yang keluar deras akibat perbuatan yoona.

Merasa puas dan bangga yoona mencium bibir seohyun lembut. Setelah melepas ciumannya itu yoona menatap bibir merah cherry seohyun yang sedikit membengkak akibat kecapan bibirnya. "This is mine. Just mine hyunnie." Katanya dan mengecup bibir seohyun lagi sekilas.

Seohyun POV

Sudah ketiga kalinya kami melakukan ini, entahlah aku merasa menyesal jika mengingat ketidaksengajaan yang kulakukan beberapa hari yang lalu. Walaupun, jujur kuakui ini nikmat sehingga tak bisa ku akhiri begitu saja.

Flashback on

<author POV>

Seohyun yang baru dipanggil guru kesenian ke kantor, saat kembali ke kelas tidak menemukan satupun temannya. "Haishh, aku ditinggal lagi." Sambil menggerutu ia ke tempat duduknya dan mengambil pakaian olahraganya. "Padahal kan aku sudah meminta jiyeon menungguku. Apasusahnya menunggu??!" Dengan terus menggerutu seohyun berjalan menuju ruang ganti.

"Eoh? Gelap sekali? Kemana yang lain?" Kata seohyun sesampainya di depan ruang ganti itu. Namun, ada yang membuat seohyun heran. Dimana teman temannya? Ruangan itu justru terlihat sepi. "Mungkin mereka sudah selesai dan langsung ke lapangan."

Seohyun masuk kedalam ruang ganti itu dan membuka satu persatu kancing baju seragamnya. Tanpa dia sadari. Ada seseorang yang berada di sisi gelap ruangan itu tengah tersenyum miring memperhatikannya. 'Dia mainan baru im yoona' kata orang itu dalam hati yang ternyata adalah yoona.

"Apa kau butuh bantuan nona?" Seohyun terkejut mendapati seorang wanita yang dia dengar suka bergonta ganti wanita itu kini berada di hadapannya.

Kemeja seohyun yang tinggal di tanggalkan itu kemudian berusaha seohyun kancingkan kembali. "Eittss! Kenapa? Kau mau berganti baju kan?" Yoona mendekati seohyun dan menghentikan tangan seohyun dengan tangan kanannya. Sementara itu, tangan kirinya berusaha menanggalkan seragam seohyun.

"Biar ku bantu melepaskan bajumu." Kata yoona kemudian mulai mencumbui seohyun. Akibatnya seohyun justru tidak bisa mengikuti pelajaran olahraga. Tapi malah berpeluh di ruang ganti akibat kelakuan im yoona. 2 hari setelah itu, yoona kembali melakukannya di belakang sekolah saat semua murid dan guru telah meninggalkan sekolah ini.

Seohyun telah dibutakan rasa nikmat yang luar biasa. Lagipun tak ada ruginya, melakukan itu dengan yoona pun tak akan bermasalah bagi masa depannya. Toh seberapa kali pun mereka berbuat, tak akan membuka keperawanan yang masih seohyun jaga.  Maka dari itu dia tak pernah menolaknya.

Flashback off

<Backto> Seohyun POV

Yoona eonni masih senantiasa mencium bibirku. Yang tadinya lembut kini mulai kasar dan makin bernafsu, tangannya lagi lagi mengelus missV ku. Entah berapa lama ia akan mengakhiri ini.

Author POV

Yoona masih terus mencium bibir Seohyun, makin dalam dan dalam. "Emmh.." Seohyun berusaha mendorong yoona karena merasa kehabisan nafas.

Setelah ciuman itu terlepas, bukannya berhenti yoona justru menurunkan ciumannya ke puncak payudara seohyun dan mengulumnya.

"Eemmhh~ eonnii-" lenguhan seohyun mulai keluar seiring dengan kuluman yoona yang makin membuatnya bergairah.

Tangan yoona tak tinggal diam. Dia mulai menurunkan celana dalam seohyun. Ciumannya turun menuju ke pangkal paha milik seohyun. "Aahhm~" desahan seohyun makin keluar saat lidah yoona mulai menjilati bibir missV nya. Sejak beberapa kali hal seperti ini terjadi, ini pertama kalinya bagi seohyun bagian terpentingnya tersentuh oleh benda hidup sedingin itu.

"Eooh~ eonniihh~ gelih stoph engh~" racauan seohyun tak di perdulikan oleh yoona yang justru malah menggerakkan lidah nya lebih sensual guna menggoda seohyun dan memancingnya untuk orgasme lagi.

Seohyun mencengkram sprei di sampingnya merasa ngilu saat yoona menghisap dan mengecap bibir missV nya. "Eahh~ ahhm" desahannya tak berhenti keluar. "Akkh~ ehh ehh~ eonni~ akuuuh~" seohyun menghimpit pahanya merasakan akan ada yang keluar lagi dari sana. Yoona tersenyum miring, terbesit niat jahil darinya. Saat akan mencapai puncak, yoona menghentikan kecapan dan jilatannya di missV seohyun membuat seohyun heran dan tersiksa. "Mwohndeh?" Kata seohyun berat merasa tak puas.

Yoona mencium bibir seohyun dalam. "Emmh~" Tangannya meremas kedua buah dada seohyun kencang. "Memohon lah seohyun.." Kata yoona setelah melepaskan ciumannya di bibir seohyun. Kini sambil meremas kedua buah dada seohyun, yoona mencium, menjilat dan menyesap leher seohyun meninggalkan bekas keunguan di setiap kecapannya.

"Emmh~" tangan yoona mulai mengelus missV seohyun lagi dengan lembut membuat apa yang ada di dalam diri seohyun seperti di tarik-ulur.

"Ahh~ yoona eonni~ emmh- please~.." Merasa tak kuat seohyun akhirnya meruntuhkan sendiri segala bentuk malu yang ada. Yang penting tak ada lagi yang mengganjal di hati dan di perutnya yang seolah terkocok tak jelas.

"Say it again hyunnie.." Titah yoona sambil menjilati daun telinga seohyun. "Please~ please eonnih~ eunggh~" dengan sontak yoona membalikkan tubuh seohyun dan memposisikan seohyun untuk menungging.

Yoona kembali menjilati missV seohyun dari belakang. Menghisapnya seolah akan ada sari yang ia dapat. "Emmh ahh~" yoona kembali membalikkan badan seohyun agar terlentang, melebarkan selangkangan seohyun, dan melancarkan lidahnya bermain di daerah milik seohyun. Tangannya meremas kedua payudara sintal seohyun agar makin membuat seohyun bergairah. "Em ahh~ say my name hyunnie!!"

"Yoona eonni~ emmhh~ eungh~ yoona ahh~ aaaaaaaaaaahhh~" hingga akhirnya cairan milik seohyun muncrat ke wajah yoona membuat yoona senang dan puas.

"Eonni~ emmh cukuphh akuh~ akuhh lelah eonni~ eungh~" racau seohyun manakala yoona masih menjilati missV seohyun guna membersihkan cairan yang mengotori daerahnya.

"Emhh- wahh gomawo hyunnie"
'Chup'   Kata yoona yang kemudian mengecup bibir seohyun.

Yoona membiarkan seohyun memejamkan matanya sembari bersandar di dada yoona. Sedikit tak adil tiap yoona melakukannya tak pernah sekalipun yoona membuka pakaiannya sedikitpun. Bukannya membiarkan seohyun beristirahat, tangan yoona masih saja menggerayangi tubuh bagian atas seohyun memilin kecil nipple seohyun.

Yoona menangkupkan pipi seohyun dan mencium bibirnya. Mengecupnya berkali kali dan mulai mengulumnya lembut. Tak lupa tangannya masih terus senantiasa meremas dada seohyun dan memilin nipple nya.

"Emmh~ ahh" seohyun berhasil melepaskan ciuman yoona dari bibirnya. "Eonni.. Bolehkah aku emh bertanya?" Tanya seohyun susah payah menahan desahan akibat tangan yoona yang belum berhenti juga.

"Tentu." Jawab yoona singkat dan mulai menciumi tengkuk seohyun. "Emmh , hubungan seperti apa yang kita jalani ini? Eunggh~" seohyun mencengkram bahu yoona saat yoona justru mengecap tengkuknya kencang.

"My sex partner" ucap yoona dengan suara beratnya, kemudian melepaskan tangannya dari dada seohyun dan memakaikan pakaian seohyun satu persatu.

Yoona memakaikan bra seohyun dengan lembut. "You are mine." Kemudian memakaikan celana dalamnya. "You are mine." Terus berlanjut memakaikan seragamnya satu persatu sambil mengucapkan kalimat itu, "you are mine"

Setelah seragam seohyun terpakai semua, yoona membantunya berdiri dan merengkuh pinggang seohyun untuk kembali mencium bibirnya. Sedikit lama mereka berciuman, sebagai ucapan selamat tinggal dan sampai jumpa lagi.

"Apakah sudah jelas?" Tanya yoona pada seohyun yang menunduk sambil masih terengah karena hampir kehabisan nafas.

"Emm." Jawab seohyun singkat.

'Pesona seperti inikah yang di maksud orang orang hingga kita bahkan tak bisa menolaknya.' Kata seohyun dalam hati.

"Kajja." Kata yoona kemudian menarik tangan seohyun untuk keluar dari ruang rawat ini.

"Pulang sekolah nanti kita pulang bersama." Kata yoona yang membuat seohyun menelan salivanya sendiri. Hal seperti apalagi yang akan yoona lakukan, seohyun tau jelas bahwa yoona ingin melakukan hal seperti tadi lagi.

"Em n-ne."


>>>>>>