Jumat, 18 Maret 2016

School life - flashback

School life - flashback

"Aaaaaaaaahhhh~" setelah menghantarkan yeoja ini kepuncaknya aku menyuruhnya pergi meninggalkanku sendiri di ruang ganti ini.

Aku mulai mengancingkan baju ku yang di buka paksa olehnya. Main main, mana ada orang yang melihat tubuhku sebelumnya, ini malah di buka oleh yeoja yang tak begitu cantik seperti dia.

'Cklek'

Ku dengar ada suara pintu terbuka. Ah benar, bila yeoja itu pergi tentu saja pasti kuncinya akan dibuka. Siapa kira kira yang datang?

"Eoh? Gelap sekali? Kemana yang lain?" Kata seseorang yang kudengar adalah seorang wanita.

Ku lihat ia sedang membuka satu persatu kancing baju seragamnya. Tanpa dia sadari. Ada aku yang berada di sisi gelap ruangan ini tengah tersenyum miring memperhatikannya. 'Dia mainan baru im yoona' kata ku dalam hati.

"Apa kau butuh bantuan nona?" Yeoja itu terkejut mendapati seorang wanita kini berada di hadapannya.

Kemejanya yang tinggal di tanggalkan itu kemudian berusaha ia kancingkan kembali. Mungkin dia sudah tau aku kalau aku suka memainkan wanita. "Eittss! Kenapa? Kau mau berganti baju kan?" Aku mendekatinya dan menghentikan tangannya dengan tangan kananku. Sementara itu, tangan kiriku berusaha menanggalkan seragamnya.

"Biar ku bantu melepaskan bajumu." Kataku dengan lembut mencoba mendekatkan tubuhnya dengan tubuhku. "Ss-sunbae." Jemarinya mencengkram bahuku dan menahanku untuk dapat menggapai tengkuk kanannya.

"Hmm? Suara mu indah? Bagaimana ya kalau lenguhanmu, mungkinkah lebih indah?" Kataku menggodanya dan menghembuskan nafasku di sekitar telinga dan tengkuknya.

Kini aku mulai merasakan dia yang mulai memberontak dan berusaha mendorongku. Namun tentu saja tidak mudah untuk mengalahkan seorang him yoona.

"Lepaskan! Sunbae!! Emmmh~" untuk membungkam mulut lebarnya itu ku cium bibirnya saja. See? Lenguhannya indah , seindah suaranya.

Kemejanya yang setengah terbuka itu mulai ku turunkan perlahan sambil melirik kulihat name tagnya tanpa melepaskan ciumanku dan rengkuhanku untuk menahannya tetap tenang. 'Seo joo hyun'

Tangannya ini sepertinya suka sekali mencengkram bahu ku, bisa merah merah nanti begini caranya. Sepertinya dia mulai kehabisan nafas akibat ciumanku.

"Emmh ahh" helanya saat berhasil terlepas dari ciumanku ini.

"Kau cantik.. Hyunnie.." Kulihat dia sedikit terkejut mengetahui bahwa aku sudah tau namanya. "Bolehkan ku panggil begitu?" Tanyaku sambil meremas dada kirinya agak kencang. "Akkh~" pekiknya. Rasanya tak ingin memalingkan mataku dari wanita berwajah secantik dirinya.

"Pertanyaan itu harusnya di jawab, hyunnie.." Aku kembali meremas dada kirinya kali ini sambil menghembuskan nafasku di lehernya.

"Emmhh~" lenguhan itu, rasanya membuatku menginginkan lebih dari ini.

"Ehem?? Apakah itu artinya iya? Baiklah.." Kataku kemudian mencium lagi bibirnya secara lembut. Hmm pasif sekali yeoja ini tak bisa membalas. Dengan perlahan ku bawa ia ke matras yang tadi ku pakai dengan yeoja sebelumnya.

'Buk'

Ku jatuhkan tubuh kami berdua ke atas matras, dengan posisi aku yang menindihnya. Jangan bertanya kenapa sampai ada matras, ini bukan pertama kalinya aku menggunakan ruangan ini untuk menikmati mangsa, makanya aku menyuruh petugas sekolah menaruhnya di ruang ini. Toh, ruang ini kan ruang ganti olahraga, jadi tak akan terlalu mencurigakan. Apa yang tidak bisa dilakukan seorang im yoona? Hmh.

Dengan masih menautkan bibir kami berdua, tanganku dengan lihai menyelusup ke bagian punggung seohyun untuk mencari pengait branya.

'tek'

Setelah pengaitnya terlepas, langsung saja ku tarik bra nya dan terpampanglah keindahan yang sangat indah. Nipple nya pink im yoona!!!! :o Astaga, harta terindah yang pernah kupunya. Ya! Dia milikku. Harus menjadi milikku.

Penampilannya yang acak acakkan membuatku tak tahan. Dengan seragam yang masih menggantung di lengannya, dua buah dada yang menantang, nipple pink yang seolah berkilau, serta rok yang sedikit tersikap. Mimpi apa aku semalam? Dapat mainan limited edition begini.

Karena sudah sangat tak tahan aku lansung membenamkan wajahku di antara kedua buah dadanya. "Emmh~" kudengar ia sedikit menahan desahannya saat tanganku meremas kedua dadany sambil menyesap nya.

"Akh- em" dia menutupi mulutnya agar tak mengeluarkan suara apapun saat mulutku kini meraup salah satu nipplenya. "Don't hold it hyunnie"

Padahal aku penasaran dengan yang lebih dari sekedar lenguhan, tapi dia malah menahan desahan. Sayang sekali seojoohyun.

Sementara nipple nya yang sebelah sedang ku kulum, tanganku memilin nipple yang lain. "Aahh~ sunbae.. Mhhh"

Whahahahha im yoona kau berhasil, bahkan dia menyebut sunbae~ wakakak.

Tanganku yang menganggur ku arahkan untuk lebih menyikap roknya dan mulai mengelus missV nya dari luar celana dalamnya yang sudah basah. Sepertinya tak ada penolakkan

"Mhhh~ ahh haah~" desahannya indah sekali, lembut dan lemah. Bisakah aku bermain dengannya lagi setelah ini? Tanganku menggelitik bibis missV nya. Sementara mulutku belum berhenti mengulum nipple nya bergantian kanan dan kiri.

Tangannya ku kalungkan ke leherku, dan berefek semakin menempelnya tubuh kami satu sama lain dengan erat.  Tanganku masih setia mengelus missV nya dan kini ku beralih untuk mencium lehernya yang jenjang.

Harum. Satu kata untuk mendeskripsikan lekukan indah lehenya. Tangan kananku ku gunakan untuk meremas kedua dadanya bergantian, dan tangan kiriku ku gunakan untuk mengelus missV nya keatas ke bawah dengan sensual.

"Akkhhh~ emmh~ eungh~ ahh"

Desahan nya memenuhi ruangan ini, cengkramannya pada punggungku merupakan sinyal yang ku tau bahwa ia akan mencapai puncaknya sebentar lagi. Untuk menggodanya lebih aku menjilat daun telinganya kembali dan mengemutnya. Reaksinya adalah tubuhnya menggelinjang karena kegelian.

"Emmh sunbaeeh ~ eoohh~" yes yoona, dia menyebut nya lagi. "Yoona sunbaee~ ammh~ aaaaaaaaaaaaaah~" okeeey. Dia tau namaku wahahah. Dan kurasakan celananya basah kuyup akibat cairannya yang keluar. Peluh membasahi tubuh atasnya yang tebuka setengah.

Dengan mata sayu dia menatapku dan ku cium bibirnya lembut dengan perasaan. "Be my doll?" Tanyaku tanpa jawaban darinya. "Kuanggap kau mau."

Aku turun ke bawah tubuhnya dan menarik celana dalamnya lepas. "Ss-s- sunbae? Apa yang kau lakukan?" Pahanya ia apitkan untuk menutupi missV nya sehingga tak sempat ku lihat pemandangan indah itu.

"Celanamu basah. Oh iya panggil saja eonni biar lebih hormat kalau tak mau memanggilku yoona atau yoong." Kataku kemudian menurunkan roknya untuk menutupi bagian bawahnya yang telanjang itu.

Aku berbalik membelakanginya. Aku lepaskan celana dalamku dan memasangkannya untuknya. "Ken-kenapa eonni ? In-ini maksudnya apa?" Tanyanya kebingungan melihat aku yang mulai memasangkan celana dalamku ke tubuhnya.

"Celana dalammu basah. Kau tak mau kembali kekelas dengan celana basah itu kan?" Ujarku kemudian ku lebarkan pahanya perlahan. "Eon-eonni?" Kulihat wajahnya sedikit memerah dan dia memejamkan matanya.

Ku alihkan pandanganku dari wajahnya menuju segitiga surga yang dia punya. Indah, sangat indah, lebih indah dari milik siapapun. Mungkin dia akan jadi mainan permanent ku. "Indah sekali." Kataku dan menyentuhnya sebentar. "Emmh~" lenguhnya tertahan saat tangan dinginku menyentuh bibir missV nya secara langsung. Belum tepat waktunya.

Kunaikkan celana dalamku agar terpakai sempurna di pinggul nya. Kemudian ku bangunkan dari posisi tertidurnya menjadi duduk. Kupakaikan branya pelan pelan sambil menciumi lehernya. Badannya terasa sangat lemah sehingga harus ku rengkuh dengan sedikit erat. Setelah itu, ku kancingkan baju seragamnya dan merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Gomawo." Kataku kemudian memakai celana dalamnya yang basah itu. "Emmh." Uwaaww, sensasi hangat dan dingin dari celana dalamnya ini.

"Eonni? Ak-aku harus kembali ke kelas." Kata seohyun yang sudah berdiri di belakangku.

"Eoh? Iya, dan kau tenang saja, jam olahraga yang lewat tadi itu, tak akan bermasalah di absensimu. Pergilah." Ujar ku kemudian dengan sedikit ragu seohyun melangkah melewatiku ke pintu.

"Eoh, chankkaman hyunnie" aku menarik tangannya dan merengkuh pinggangnya. Ku cium bibirnya lembut dan dia membalas sedikit membuat ku tersenyum dalam ciuman ini.

Setelah beberapa saat akhirnya ku lepaskan ciuman yang memabukkan ini. "Just ready whenever i call you"

Selepas itu ku biarkan seohyun pergi dari ruang ganti ini. "Mudah sekali bagimu im yoona untuk menggaet banyak wanita."

>>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar