Sabtu, 19 Maret 2016

School life - after school

School life - after school

Author POV

Seohyun kembali ke kelasnya sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan. "Choggiyo.." Seru seohyun sebelum masuk ke dalam kelasnya. Dia lihat sudah ada guru sastra korea disana. "Dari mana saja anda nona seo joohyun? Anda sudah melewatkan satu jam pelajaran saya dan kudengar kau sudah pergi sejak jam istirahat? Artinya kau sudah melewatkan 1 jam pelajaran sebelumnya juga? Dari mana saja kau?"  Begitu masuk bukannya di persilahkan duduk seohyun justu di beri rentetan pertanyaan dari gurunya.

"Emm, maaf songsaemnim- emm saya.. Saya.."

'Tringg~ tring~'

Jawaban seohyun yang belum selesai terselamatkan oleh nada dering dari handphone milik guru seohyun itu.

"Yeobosseyo?"
"Eoh? Emm ne sajangnim"
"Ne"
"Anyeonghasemnika"

Guru itu menutup teleponnya dan memandang seohyun sebentar. "Duduklah."
Perkataan guru seohyun itu membuat seisi kelas terkejut termasuk seohyun. Seorang guru semenakutkan song jihyo memperbolehkan seohyun duduk begitu saja tanpa memperpanjang masalahnya.

"Ya! Kau dari mana saja seohyun? Nasib baik ibu song tidak memakan mu hidup hidup. Lalu, Yoona sunbae berbuat apa padamu?"

"Jiyeon, gwenchana, dia hanya- emm dia hanya memintaku menemaninya ke- ke perpustakaan." Jawab seohyun pada si pemberi pertanyaan yaitu jiyeon.

"Dia itu super playgirl, Seojoohyun. Ku dengar dia sering bergonta ganti pasangan. Ku dengar tak tanggung tanggung, pertemuan awal pun bisa saja dia mengajak mangsanya untuk melakukan itu." Jelas jiyeon membuat seohyun sedikit gerah.

"Aku tahu jiyeon-ah, gwenchana. Jangan khawatirkan aku." Jawab seohyun kemudian mencoba fokus pada pelajarannya.

"Terserah kau saja seohyun, yang penting aku sudah memperingatkanmu."

--------///-----///--------

'RINGGG~'

Bel pulang sekolah berbunyi menandakan berakhirnya jam belajar hari ini. "Seohyun? Mau pulang bersama?" Tanya jiyeon pada temannya itu.

"Emm.. Ani jiyeon-ah, ak-aku pulang sendiri saja. Masih ada yang.. Harus ku selesaikan." Jawab seohyun dan membuat jiyeon menggedikkan bahunya lalu kemudian pergi.

Kini tinggal seohyun sendiri di ruang kelasnya setelah temannya yang piket baru saja selesai melaksanakan tugasnya.

"Hyunnie kajja." Kata seseorang dari pintu membuat seohyun mendongakkan wajahnya dari sebelumnya mengerjakan sesuatu di bukunya.

"Emm." Jawab seohyun singkat kemudian mengemasi barang barang nya untuk di masukkan kedalam tas.

Di koridor yoona menggenggam tangan seohyun berjalan menuju ke parkiran dimana mobilnya berada.

"Masuklah.." Kata yoona setelah membukakan pintu untuk seohyun. "Gomawo" jawab seohyun dengan nada gugup.

Setelah yoona masuk kedalam mobilnya bukannya langsung menjalankan mobilnya untuk pulang. Yoona justru berdiam di dalam mobilnya membiarkan keheningan menyelubungi mobil yang menaunginya dan seohyun.

"Hyunnie, kaca mobil ini dari luar gelap loh?!" Kata yoona mulai meraba paha seohyun dan menyelusupkan tangannya ke selangkangan seohyun. "Emmh-"

Yoona kemudian pindah dari tempat duduk kemudi naik ke atas tubuh seohyun yang ada di sampingnya. Yoona menurunkan jok yang diduduki seohyun dan mencium bibirnya penuh hasrat. Dengan lebih berani, kini yoona meminta lidahnya masuk kedalam mulut seohyun. Mau tidak mau seohyun membiarkan yoona mengabsen seluruh bagian dalam rongga mulutnya dengan lidah yoona.

"Eungh~" lenguh seohyun saat beradu lidah dengan yoona. "Mwahhh~" hela mereka berdua saat melepaskan ciuman panjang dan bergairah itu.

Yoona melepaskan kancing seragam seohyun satu persatu. Lalu dengan cepat melepaskan bra seohyun dari bulatan besar yang dia punya.

Dengan sedikit terburu buru yoona pun menurunkan celana dalam seohyun. Yoona membenamkan wajahnya di gundukan besar seohyun itu dan mengisap nipple nya. "Eunghh~" lenguh seohyun tertahan sambil mencengkram sisi kanan dan kiri tempat duduknya. Tangan yoona mengelus perlahan missV seohyun. "Eooh~nih"

Mulut yoona masih terus bergantian mengisap nipple seohyun kanan dan kiri. Dengan tiba-tiba yoona memasukkan 2 jarinya kedalam lubang seohyun. "Aakh-" pekik seohyun dan mencengram bahu yoona. "Eonni emm lepas." Dengan sekuat tenaga seohyun mendorong yoona agar melepaskan semua tautannya ditubuh seohyun.

Berhasil melepas, seohyun dengan cepat memakai kembali celananya dan membenahi atasannya. "Waeyo hyunnie?" Tanya yoona kebingungan.

Tanpa menjawab seohyun membuka pintu mobil yoona dan keluar dari sana.    Begitu terkejut dengan tingkah seohyun, yoona kemudian lansung mengejarnya.

"Hyunnie!! Ya! Hyunnie!" Teriak yoona pada seohyun yang masih saja berlari kecil meninggalkan yoona di belakangnya.

"Hyunnie! Wae?!!" teriak yoona lagi pada seohyun yang berhasil dia tarik. Seohyun hanya diam saja dan memalingkan wajahnya dari yoona.

"Jawab seo joohyun!" Bentak yoona sambil mencengkram kedua lengan atas seohyun.

"Shh- appo eonni!" Pekik seohyun dengan nada tinggi berusaha melepaskan cengkraman tangan yoona.

"Wae?!! Kenapa kau pergi begitu?!" Tanya yoona lagi masih dengan nada tinggi.

"Kau- kau lancang! Lepaskan aku eonni! Ak- aku tak ingin berurusan denganmu lagi!" Ujar seohyun dengan lantang.

"Dengarkan aku! Kau! Sudah terlanjur masuk dalam hidup seorang im yoona! Dengan cara apapun, kau akan selalu menjadi milikku!" Balas yoona tak kalah lantangnya.

"Ada hak apa eonni bisa melakukan itu?! Kau pikir kau siapa sunbae!" Teriak seohyun di depan wajah yoona. Sementara yoona yang mendengar seohyun memanggilnya bukan lagi dengan sapaan eonni makin mencengkram bahunya.

"Appoyo!!!" Teriak yoona dan menghentakkan tangan yoona dengan sekuat tenaga sehingga cengkraman yoona berhasil lepas. Seohyun langsung berlari kembali meninggalkan yoona.

"SEO JOOHYUN!! Aku tahu bagaimana keluargamu!!! Berhenti!!!! Kembali atau ku buat hidupmu berantakan!!" Teriak yoona dengan sangat kencang membuat seohyun menghentikan langkahnya.

Yoona dengan perlahan mendekati seohyun yang berdiri tak terlalu jauh darinya.

"Kau, hanya seorang anak yang hidup dengan pas pasan, ayahmu menikah lagi dengan perempuan yang umurnya lebih tua tak jauh beda dari mu, dan ayahmu memilih tinggal bersama istri mudanya dan meninggalkan eomma mu dan kau tanpa status yang jelas. Tak pernah menafkahi dan menghidupimu dengan layak. Aku tau semua itu seojoohyun. Jika kau tak bisa mendengarkanku, akan ku buat bagaimanapun caranya agar kau mau mendengarkanku. Bahkan dengan menghancurkan hidupmu pun sangat mudah dapat aku lakukan. Ingat ini seohyun aku adalah im yoona." Ujar yoona tepat didepan wajah seohyun dengan lembut namun dengan penuh penekanan.

'Tes' setitik air mata seohyun jatuh di antara tubuhnya dan tubuh yoona yang berhimpitan. Bingung, itulah yang dirasakan seohyun. Ia mulai takut dengan kelakuan yoona yang mulai lewat batas. Seohyun tak ingin apapun masuk kedalam pintu dari segala yang seohyun punya dan seohyun jaga. Seohyun juga tak ingin hartanya itu di renggut begitu saja darinya.

Namun di satu sisi, seohyun lebih bingung dengan perkataan yoona yang tepat dan menohok dirinya. Dengan ancaman yang yoona berikan sukses membuat seohyun meneteskan air matanya.

"Jika kau tak menurut, bagaimana jika aku akan beritahu appaku untuk mengeluarkanmu dari sekolah? Dengan begitu eomma mu yang susah payah menyekolahkanmu akan amat sedih? Dan ka-"

"Baiklah! Aku akan mengikuti semua perkataanmu, perbuatanmu apapun itu. Tapi kumohon, beri aku waktu."  Kata seohyun memotong ucapan yoona.

"Waktu? Untuk apa?" Tanya yoona bingung. "Ak-aku belum siap untuk kau masuki seperti tadi. Aku hanya takut. Kumohon eonni." Ucap seohyun dengan menundukkan kepalanya.

"Hanya itu? Apa itu yang membuatmu pergi tadi? Mudah saja. Asal kau menurutiku mulai dari sekarang. Entahlah hyunnie, baru kali ini aku begitu menginginkan seseorang hingga seperti ini."

'chue~'

Kecup yoona di kening seohyun sekilas  setelah mengeluarkan pengakuan tentang apa yang ada dalam hatinya.

"Kajja pulang!" Ajak yoona dan menarik tangan seohyun menuju kembali ke mobilnya.

"Alamat rumahmu?" Tanya yoona saat mereka sudah berada di mobilnya. "Jalan saja eonni. Akan kutunjukkan jalannya."

>>>>>>>>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar