Selasa, 07 Juli 2015

THE BET LOVE PART 2


cast : seojoohyun, im yoona, choi sooyoung, kwon yuri
genre : romance,yuri

“baiklah kalau begitu. kau bebas mengganggu ku, kita akan bertaruh. Kalau aku berhasil membuat gadis itu jatuh hati padaku. Jangan pernah dekati yuri. Berikan yuri dan tinggalkan yuri. Maka setelah itu, kau bisa datang pada gadis itu setelah tersakiti olehku. Berikan aku waktu 2 bulan maksimal?” ujar yoona mengambil tasnya dan pergi meninggalkan lapangan itu. “yoong! Apamaksudnya?! Kenapa justru aku yang seperti di pertaruhkan disini?! Yoonaaaaa?!! 

PART 2
Yoona POV
Aku tidak memperdulikan lagi teriakan yuri di belakangku. Aku segera meninggalkan area lapangan basket terbuka ini. Dan bergerak menuju ke gadis itu yang nama nya baru ku ketahui. Seo joohyun. Saat sudah sampai di depannya yang tengah membaca buku yang kulihat sampulnya adalah buku sejarah. Keliatannya dia gadis yang kuno. “eo-oh?” setelah melihat keberadaanku yang tepat berada didepannya gadis ini terlihat terkejut mendongak menatap wajahku. “annyeong, seohyun kan?” ucapku dengan senyum menawanku seperti yang biasa ku lakukan setiap mendekati yeoja. Yah mendekati untuk sedikit menghilangkan sakit ku pada yuri. Di tambah dengan kepopuleranku dari pada sooyoung atau yuri, ku rasa akan mudah aku akan mendapatkan hati gadis ini, dan segera memenangkan yuri dari sooyoung.  “emm? Yoona-sshi?” seketika aku yang ternyata sejak tadi melamun kini gentian di kejutkan oleh seohyun yng sudah berdiri menghadapku. “eoh? Kau sudah tau namaku, beruntung sekali aku ini.” Dia terlihat sedikit menaikan alisnya. “boleh tidak aku berteman dekat denganmu?” kembali lagi dia mendelikkan matanya padaku. Sungguh gadis yang lucu. “ak-aku? Kau mau berteman denganku?” kulihat dia sedikit gelagapan dan sedikit terlihat semburat merah di wajahnya, terlihat sekali yeoja ini menyukai ku, makin mudah saja jalanku ini.

 “haha, kau lucu sekali hyunnie? Iya kamu.. boleh kan? Kalau tidak juga tak apa, aku pergi saja” dengan pura pura memasang muka kecewa aku membalikkan badanku lalu melangkah pergi. “oh, tunggu yoona-sshi. Orang tua ku mengajarkan padaku agar tidak menolak ajakan pertemanan” haha sumpah kalau aku tak pandai mengendalikan diri mungkin aku sudah terbahak bahak sekarang. Di tahun 2015 ini masih ada seorang gadis yang memiliki pola pikir seperti itu. Aku kemudian membalikkan badanku dengan senyum yang kubuat seolah tulus. Lalu dia juga membalas dengan senyum yang manis, kurasa dia cukup cantik juga. Mungkin aku bisa bermain main dengannya nanti.
“baiklah begini saja hyunnie, pertama tama kamu harus memanggilku yoona tanpa embel sshi apalagi eonni. Dan bagus nya kamu panggil aku yoong saja ya hyunnie” kata ku sambil memasang puppy eyes pada nya dan kembali ia terlihat merona malu. Aku yakin sekarang dia menyukai ku. “n-ne yoo-yong?” jawabnya yang setengah gugup. “bagus, ahh neommu choayo” kata ku lagi sengaja menggodanya “mwo?” benar saja ia langsung kaget dan bertambah salah tingkah. “anio, sekarang yang ke dua aku akan menghantarkanmu pulang ya? Biar kita makin akrab” dia seperti ragu. “memang sih terlalu cepat apalagi ini pertama kali kita berkenalan pasti kamu bertanya Tanya kenapa aku mau mengajakmu berteman, tenang saja hyunnie, aku hanya penasaran dengan gadis yang terkenal pintar ini. Etts,tapi aku bukan mau memanfaatkan kepintaranmu ini loh hyunnie” sungguh kurasa saat aku sudah lulus dari SM high school ini aku bisa jadi seorang aktris. Liat saja seohyun sudah mudah terperdaya oleh aktingku dan mulai mengadahkan wajah nya yang semula tertunduk. “ayo hyunnie tunggu apalagi” kali ini aku inisiatif dan menarik tangannya. Semakin membuatnya terkejut dan kulihat sekali lagi kali ini wajahnya jauh lebih merah dari sebelum sebelumnya. Lucu sekali gadis kaku ini.

Author POV
Yoona pun menggandeg tangan seohyun yang kini tengah tertunduk malu karena beberapa murid yang belum pulang pun melihat ke arah seohyun dan yoona. Seohyun sebenarnya tertarik pada yoona sejak lama. Hanya saja iya mengurungkan niatnya karena ia pikir mana mungkin yoona mau dekat dengannya, tapi setelah yoona mendatangi nya tadi dan mengajak berteman tentu saja seohyun tak menolaknya. Yoona terus menggenggam tangan seohyun dan mengandengnya. Lebih tepatnya sedikit menarik lembut seohyun agar jalan beriringan dengannya. Tepat pada depan lapangan basket, sooyoung dan yuri yang sejak tadi melihat yoona yang mendekati seohyun sampai sekarang tak urung terkejut karena dengan mudahnya yoona bisa mengajak seohyun bahkan sekarang bisa sampai bergandengan seperti itu. Yoona lewat sambil melirik kearah sooyoung dan yuri. Sooyoung langsung mengalihkan pandangannya. Masalahnya seohyun adalah gadis yang seohyun benar benar taksir dari sejak junior high school dulu. Hanya seohyun menolaknya dengan alasan sangat tidak bisa di bayangkan.
Flashback on
“seohyunnie? Emm, aku punya sesuatu untukmu” ujar soyoung sambil mengeluarkan setangkai mawar merah dari jas seragam sekolahnya. Seohyun membelalakkan matanya. “hyunnie, maukah hyunnie menerima cinta ku? Kau cinta pertama ku? Aku tak bisa tidur memikirkan bagaimana aku mengatakan ini, kumohon terimalah aku” seohyun yang semula duduk di bangku di bawah pohon pinus tua itu pun langsung bangkit sangking kagetnya. “maaf sooyoung-sshi. Aku tidak –aku tidak bisa, aku harus belajar- ya! Aku harus belajar.. sampai ke university. Yak! Benar begitu.. emm, se-sebaiknya kita berteman saja sooyoung sshi” seohyun langsung berlaru menuruni bukit belakang sekolah mereka. Meninggalkan sooyoung yang baru saja ia tolak mentah mentah cintanya. “aku bersumpah hyunne, aku akan menunggu kalau memang kau mau ke university, tapi kenapa kau meninggalkan ku begini? Ahh sudahlah sooyoung, kau itu cantik, kau bisa mencari yeoja bahkan namja lebih dari seohyun.” Tapi sooyoung sepertinya tak bisa menelan omongannya, karena nyatanya sooyoung memang berubah menjadi suka bergonta ganti pasangan. Dan terlihat dingin. Yah meskipun tetap akrab pada orang lain. Sampai masuk ke senior high school, dia pun memutuskan mengikuti dimana seohyun sekolah. Karena seohyun yang pintar sungguh sulit sekali untuk bisa masuk ke sekolah internasional seperti SM ini.. dan sekarang terjebaklah Ia di sini. Dengan cinta yang orang sering gosipkan cinta segitiga antara ia,yuri dan yoona. Yang jelas jelas sooyoung itu menyukai seohyun”
Flashback off
Sooyoung POV
Sumpah demi apapun, melihat seohyun yang dengan mudahnya bisa dekat dengan yoona membuat ku iri setengah mati. Dan hanya karena yuri, yoona mempertaruhkan apapun. Kalau sampai seohyun jatuh pada yoona dan kemudian yoona melepaskan nya begitu saja, sudah pasti seohyun akan tersakiti. “AAARGHH!!” ingin rasanya aku menghancurkan satu lapangan ini. Bola bola yang sudah di bersihkan oleh penanggung jawab tim kami aku buat berantakan kembali dengan melemparnya kesegala arah. “youngie? Kau-kau sungguh menyukai ga-gadis penyendiri itu?” Tanya seseorang di belakangku yang sudah jelas adalah yuri. Kalau aku bisa dan tidak mengingat dia teman baikku, maka aku sudah pasti akan mengatakan aku membencinya. Dia lah yang memberikan taruhan pada yoona seperti itu. Dan gara gara dia juga lah sebagai hadiahnya yoona menyanggupi itu. “kau tau yul? aku tau kau menyukaiku” aku sengaja member jedah pada kalimatku agar aku bisa memastikan reaksi nya. Dan sesuai dugaanku ia terkejut meskipun tak berlangsung lama. Kurasa aku bisa melanjutkan kalimatku. “dengar yul, tapi aku sungguh tidak menganggapku lebih dari temanku, iya, aku menyukai gadis yang kau bilang penyendiri itu. Dan karena kau yang terus terusan menyukai ku sehingga membuat yoona murka. Sadarlah, yoona menyukaimu! Dan berhentilah mendekatiku!!! Aaarrghh!!”

Author POV
“dengar yul, tapi aku sungguh tidak menganggapku lebih dari temanku, iya, aku menyukai gadis yang kau bilang penyendiri itu. Dan karena kau yang terus terusan menyukai ku sehingga membuat yoona murka. Sadarlah, yoona menyukaimu! Dan berhentilah mendekatiku!!! Aaarrghh!!”
Dengan spontan sooyoung melempar bola basket kearah yuri namun tentu saja tak sampai mengenai tubuh yuri. “yoo-yoong? Yoona menyukaiku?!”

                                                                        TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar